Gedung 'Bohemian Rapsody' yang Berhantu & Jadi Viral di Blitar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gedung 'Bohemian Rapsody' yang Berhantu & Jadi Viral di Blitar

Erliana Riady - detikTravel
Selasa, 13 Nov 2018 19:30 WIB
Gedung Bohemian Rapsody yang viral di Blitar (Erliana/detikTravel)
Blitar - Booming film 'Bohemian Rhapsody' ternyata sampai ke Blitar. Gedung mirip gereja bernama Bohemian Rapsody ini pun viral dan jadi sasaran selfie traveler.

Sebuah bangunan mirip gereja tua bertuliskan Bohemian Rapsody mendadak viral di Blitar. Tempat ini kerap jadi jujukan swafoto anak-anak muda bersamaan tayangnya film Bohemian Rhapsody yang mengisahkan perjalanan hidup Freddie Mercury.

Selain bertuliskan judul film yang lagi naik daun, gedung yang kabarnya berhantu ini juga dijadikan ajang uji nyali. Beberapa postingan pemuda Blitar menyebutkan, bangunan ini gereja peninggalan Belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menemukan tulisan ANO 1806 di menara sisi kanan dan tulisan kapital KASTEL di menara sisi kiri. Para netizen ini juga menanyakan apa hubungan bangunan ini dengan lagu bertajuk Bohemian Rhapsody milik Queen.

Gedung itu terletak di jalan Desa Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Pantauan detikTravel, bangunan itu sekilas memang mirip gereja. Berdiri megah menghadap ke timur, bangunan itu kondisinya tidak terawat. Di halaman depan, bunga-bunga liar tumbuh segar.

Penampakan Gedung Bohemian Rapsody (Erliana/detikTravel)Penampakan Gedung Bohemian Rapsody (Erliana/detikTravel)
Lalu ada buah blonceng ditanam merambat ke atas di antara susunan kayu yang mulai lapuk. Blonceng berbentuk botol ini tampak bergelantungan, banyak juga yang mengering dan terjatuh.

Jika dilihat lebih dekat, ternyata bangunan itu terbuat dari batu batako. Font tulisan Bohemian Rapsody terkesan kaku.

Seperti yang diposting netizen di medsos, menara sisi kanan bangunan itu memang ada pahatan tulisan ANNO 1806. Ada bendera merah putih ukuran 1 x 50 cm dibiarkan berkibar. Sedangkan menara sisi kiri mirip ujung menara sebuah gereja. Berbentuk segi empat meruncing lancip di ujung atasnya.

Lantainya belum diplester. Kayu rangka pintu dan jendelanya juga bukan kayu kualitas tinggi. Terlihat kayu pintu dengan lebar dan tinggi dua meter itu mulai lapuk dimakan rayap. Bangunan ini tak terawat dengan baik.

Kondisinya tak terawat (Erliana/detikTravel)Kondisinya tak terawat (Erliana/detikTravel)
Tanaman suplir dibiarkan tumbuh di antara retakan dinding. Laba-laba bersarang di antara kayu dan dinding yang sangat kusam. Pantas memang kalau tempat ini dipakai sebagai lokasi uji nyali. Kesannya, seram.

detikTravel lalu mengintip dari jendela yang kusam oleh debu. Hanya ada satu ruangan tanpa sekat. Berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 8 x 8 meter. Kosong tak berpenghuni. Hanya sebuah sofa warna biru, sebuah elektone, kulkas dan magic com diletakkan di atas meja yang tebal debunya.

"Ini rumah kok bukan gereja. Memang kosong gak ada penghuninya. Tapi sering dipakai anak muda buat poto-poto," kata seorang lelaki yang tiba-tiba muncul dari bagian belakang bangunan pada detikTravel, Selasa (13/11/2018).

Ternyata bangunan ini adalah rumah (Erliana/detikTravel)Ternyata bangunan ini adalah rumah (Erliana/detikTravel)
Lelaki itu bernama Imam (45). Dia diserahi pemilik rumah untuk menempati rumah itu. Namun karena kesibukannya sering kerja ke luar daerah, rumah itu praktis sering tak berpenghuni.

"Dulu saya memang kontrak di sini. Tapi lama-lama sama pemilik rumah malah disuruh nempati aja gak usah bayar kontrakan," akunya.

Konon Berhantu

Penasaran dengan sejarah rumah ini, detikTravel lalu menyambangi sang pemilik rumah. Namanya Hajjah Muslikah, kontraktor terpandang di Desa Garum. Lokasi rumahnya hanya sekitar 300 meter ke utara bangunan mirip gereja ini.

Sayang Hj Muslikah tidak sedang di rumah. detikTravel ditemui Titik Ernawati, adik kandung sang pemilik. Titik mengaku pahan betul sejarah rumah milik kakaknya itu.

"Keluarga kami membeli dari Pak Triman. Dia memang seorang seniman. Selain bangunan itu, Pak Triman juga membangun tiga rumah dengan konsep sama di daerah lain di Garum juga," awalnya memulai cerita.

Bangunan ini konon berhantu (Erliana/detikTravel)Bangunan ini konon berhantu (Erliana/detikTravel)
Keluarga Titik membeli rumah itu sekitar tahun 2000. Triman yang posisinya sedang kesulitan keuangan, menjual bangunan mirip gereja untuk meneruskan bangunan dengan bentuk serupa untuk menjadi tempat tinggalnya.

"Dulu Pak Triman memang tidak tinggal di situ. Situ hanya dipakai sebagai studio buat latihan musik. Makanya ada tulisannya Bohemian Rapsody," tutur Titik.

Titik juga menyangkal jika rumah itu bangunan tua. Sepengetahuan dia, Triman membangunnya sekitar tahun 1993. Namun Titik tak menyangkal jika rumah itu dikabarkan berhantu.

"Iya semua orang sekitar situ memang ceritanya begitu. Sering ada penampakan genderuwo hitam besar. Alhamdulillah kok saya gak pernah lihat ya," katanya sambil tertawa menutup muka.

Melihat potensi bangunan yang kerap dipakai selfie, keluarga Titik berniat mengelolanya menjadi destinasi wisata. Namun karena tidak ada yang bisa fokus mewujudkan niat itu, mereka kini menawarkan ke pihak lain jika memang ada yang berminat mengelolanya. (rdy/wsw)

Hide Ads