Dikumpulkannya seluruh pengelola Geopark se-Indonesia di Goa Rancang Kencono, Dusun Mengguran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul menambah inspirasi pengelola lain. Salah satunya pengelola Geopark Raja Ampat yang ingin meniru sistem pengelolaan di Gunung Sewu.
"Pengelolaan wisata tempat kami masih baru, dan kami ingin melihat kemasan geopark berbasis masyarakat. Karena di sini (Geopark Gunung Sewu) mereka diajak geosite berbasis masyarakat dan tidak bergantung pada pemerintah," kata Kepala Seksi (Kasie) Hubungan Kelembagaan dan Pengembangan SDM Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Muhammad Hanif Fikri saat ditemui di Gua Rancang Kencono, Bleberan, Playen, Gunungkidul, Jumat (16/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami ingin belajar mengenai pengelolaan berbasis masyarakat, di mana hanya dengan gotong royong dan ikatan hati kuat mereka (Pengelola Geopark Gunung Sewu) bisa merubah kesulitan menjadi peluang. Itu perlu ditiru di Raja Ampat," ucapnya.
"Ya kalau contohnya seperti di Jomblang, kan seharusnya bisa pakai mesin untuk memasukkan dan mengangkat wisatawan, tapu mereka pakai tenaga manusia. Itu contoh yang tidak bergantung ke Pemerintah," imbuhnya.
Nantinya, ilmu pengelolaan yang didapatkannya akan diterapkan untuk mengembangkan 29 Geosite di Kabupaten Raja Ampat. Di mana sekitar 15 titik di antaranya telah berkembang dan mampu mendulang 15 ribu wisatawan dengan 70% wisatawan asing hingga bulan November ini. (bnl/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia