Pantai Kuta, Bali merupakan salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan mulai dari menikmati sunset hingga berselancar. Tak heran, banyak pedagang yang berkeliling menjajakan dagangannya ke para wisatawan.
Salah satunya Wayan Suarta (56), warga asli Kintamani, Bangli, Bali. Suarta ini mengaku sudah menjajakan tattoo temporer sejak era reformasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Wayan mengatakan banyak pedagang asal Bali yang berjualan di Kuta adalah warga Kintamani. Dia menyebut beberapa bulan belakangan ini jumlah wisatawan terasa menurun.
"Sehari kadang dapat 2 tattoo satu orang. Hari ini sudah keliling empat kali tapi belum (ada pembeli)," tuturnya.
Harga tato yang Wayan tawarkan bervariasi tergantung besar-kecil atau kerumitan tato tersebut. Dia juga melayani permintaan tato sesuai desain yang dibawa pelanggannya.
"Paling murah Rp 20 ribu, tapi kadang masih ditawar. Kalau yang gede itu paling Rp 100 ribu. Kadang ngikutin motif atau pelanggan bawa sendiri, kalau request ya mahalan dikit," jelasnya.
![]() |
Dia menambahkan persaingan antar pedagang tato temporer juga banyak. Selain itu, banyaknya tempat wisata baru diduga membuat wisatawan beralih lokasi.
"Banyak persaingan, ya dapatnya cuma segitu aja. Sekarang tempat wisata juga sudah banyak, dari dulu kan fokus ke sini semua sekarang dari mana-mana ada pecah lagi, apalagi ada instagram sama online ya," ucap kakek satu cucu ini.
Meski merasa jumlah kunjungan wisatawan menurun, Wayan tak terpikir mencari pekerjaan lain. Sebab, dia merasa masih betah bekerja di Kuta.
"Memang dari dulu senang di sini. Mungkin besok kalau fisik sudah tidak kuat ya ngaso, sambil main ajak cucu," tuturnya. (ams/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit