Sabtu, 24 Nov 2018 17:40 WIB
TRAVEL NEWS
Menpar Ajak Media Terapkan Jurnalisme Ramah Pariwisata
Moch Prima Fauzi
detikTravel

Jakarta -
Berlokasi di cincin api, Indonesia begitu rentan akan bencana alam. Untuk itu, Menpar pun ajak media terapkan jurnalisme ramah pariwisata.
Letak geografis Indonesia yang berada di titik cincin api bumi membuat rentan terkena bencana alam. Selain membuat kerusakan dan korban jiwa, bencana alam pun membuat pariwisata melemah.
Letak geografis Indonesia yang berada di titik cincin api bumi membuat rentan terkena bencana alam. Selain membuat kerusakan dan korban jiwa, bencana alam pun membuat pariwisata melemah.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak media agar dalam kondisi bencana alam tetap bisa memberikan nilai positif kepada pariwisata Indonesia.
"Untuk pariwisata, media adalah guardian. Penangkal segala berita buruk. Lewat media, citra pariwisata bisa menjadi baik. Dan jelas hal itu punya impact untuk kunjungan wisatawan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).
Dia menjelaskan dari bencana erupsi Gunung Agung yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu, Indonesia mengalami kerugian hingga triliunan rupiah akibat banyaknya wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Bali.
Untuk itu pihaknya pun menggelar Focus Group Discussion (FGD) Fasilitasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi 'Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata' di Aston Semarang Hotel & Convention Center. Ini merupakan FGD kedua yang dicanangkan Kemenpar bekerja sama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)
Acara tersebut diisi oleh narasumber yang terdiri dari lembaga legislatif, pemerintah, dan persatuan wartawan seperti, Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah H. Ferry Firmawa, Kepala Disporapar Jawa Tengah Urip Sihabudin, Ketua DPD Asita Jawa Tengah Joko Suratno dan Ketua PWI Jawa Tengah Amir Mahmud.
Ketua SMSI Auri Jaya mengatakan pemberitaan yang keliru seputar bencana sebenarnya bisa diminimalisir melalui crisis centre.
"Pemberitaan positif dengan kondisi geografis Indonesia saat ini menuntut jurnalisme yang ramah pariwisata. Ini akan membantu citra baik Indonesia karena berita yang keliru itu cepat menyebar. Dengan adanya crisis centre diharapkan pemberitaan negatif tentang bencana di Indonesia bisa dicegah. Image pariwisata tidak terpuruk, di sini SMSI berperan sebagai pelopor dibentuknya pencanangan jurnalisme pariwisata," terang Auri.
Acara tersebut dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Turut hadir pula di kesempatan yang sama yaitu Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti dan Staf Khusus Bidang Komunikasi Kemenpar Don Kardono.
(prf/rdy)