Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Selasa (4/12/2018) pada 28 Oktober 2018 lalu seorang pilot maskapai Japan Airlines (JAL) yang bernama Katsutoshi Jitsukawa ditangkap sesaat sebelum terbang karena terindikasi mabuk seperti diberitakan situs BBC News.
Hal itu pun diketahui oleh salah satu rekannya yang mencium bau alkohol dari mulutnya. Setelah dites, ternyata kadar alkohol di badan Katsutoshi telah melewati batas keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai hukuman, Katsutoshi pun diganjar hukuman tahanan selama 10 bulan. Namun, pihak maskapai juga menanggung malu akibat perbuatan salah satu awak pilotnya itu.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, bos serta petinggi JAL pun memotong gaji mereka sendiri selama beberapa bulan ke depan.
Misalnya Executive President JAL, Yuji Akasaka. Ia diketahui memotong gajinya sebesar 20% selama 3 bulan ke depan. Langkah serupa juga dilakukan oleh petinggi maskapai lainnya dengan memotong gaji sebesar 10% untuk periode yang sama seperti diberitakan situs Simple Flying.
Di Jepang, tindakan memotong gaji sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan ini pun bukan yang pertama terjadi. Satu dekade lalu, sang CEO maskapai JAL terdahulu sampai menghukum dirinya dengan berangkat ke kantor naik bus setiap hari akibat performa perusahaan yang buruk saat itu. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia