Terbang ke China, Wagub Bali Jaring Wisatawan Asal Beijing-Shanghai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terbang ke China, Wagub Bali Jaring Wisatawan Asal Beijing-Shanghai

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Rabu, 05 Des 2018 09:25 WIB
Foto: Wabup Bali di China (Aditya/detikTravel)
Beijing - Pemerintah makin serius menarik wisatawan mancanegara. Termasuk Wakil Gubernur bali yang 'jemput bola' ke China.

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati terbang ke China awal Desember ini. Cok Ace melakukan sales mission untuk menarik wisatawan China yang berkualitas pasca-penutupan toko-toko 'nakal' jaringan Tiongkok di Bali.

Kunjungan tersebut dilakukan pada Sabtu (1/12). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Juniarta Putra, Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana, Koordinator Bidang Sosial Budaya Kedutaan Besar RI untuk Beijing dan Perwakilan Kementerian Pariwisata RI, turut mendampingi Cok Ace saat melakukan sales mission ke Beijing dan Shanghai pada 3-5 Desember 2018 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua pihak yang ikut dalam penyelenggaraan Pariwisata Bali harus mengikuti aturan hukum serta kebijakan yang berlaku di Bali dengan disiplin, tertib, dan bertanggung jawab untuk menjaga citra Pariwisata Bali dan Indonesia," kata Cok Ace dalam keterangannya, Rabu (5/12/2018).

Dalam kesempatan itu, Cok Ace meminta kebijakan menutup jaringan toko China beberapa waktu lalu tidak diartikan mengganggu hubungan dan kerja sama antardua negara yang selama ini telah berjalan dengan baik. Namun, hal itu dilakukan untuk menertibkan pengusaha yang melakukan praktik tidak sehat dan melanggar peraturan hukum yang merusak citra pariwisata Bali.

"Kebijakan ini sangat penting dilakukan terhadap pengusaha yang ilegal, dengan penertiban ini maka pengusaha yang ilegal tidak mempunyai tempat untuk melakukan aktifitas usahanya, jangan sampai pengusaha yang ilegal seperti itu semakin bertambah di Bali, karena akan memperburuk dan merusak citra pariwisata Bali," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Bali telah menertibkan sejumlah pengusaha jasa pariwisata yang illegal (tidak memiliki izin), maupun pengusaha berizin namun usahanya menyimpang dari perizinan. Beberapa toko yang ditutup itu beberapa di antaranya diketahui menyubsidi para tamu China ke Indonesia dan 'memaksa' para tamu tersebut ke toko mereka. (sna/sna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads