Belum banyak orang mengetahui wisata alam hutan di bawah naungan Perum Perhutani berstandar nasional. Ada tujuh lokasi wisata telah mengantongi sertifikat Sertifikat Standardisasi Pengelolaan Usaha Wisata Alam 'Canopy' Tahun 2018.
Tujuh lokasi wisata yang mendapat sertifikat standar nasional yakni:
1. Kawah Putih Bandung
2. Cikole Bandung
3. Curug Cilember Bogor
4. Puncak Bintang Bandung
5. Guci Ashavana Tegal
6. Srambang Park Ngawi
7. Tanjung Papuma Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Canopy ini merupakan brand atau identitas yang menaungi beragam karakter wisata alam Perhutani, dengan jaminan standar Nasional. Seperti produk, pelayanan dan pengelolaan yang profesional dan berkualitas. Hal ini merupakan komitmen manajemen untuk terus meningkatkan mutu produk dan layanan wisata alam," Direktur Operasi Perum Perhutani Hari Priyanto kepada wartawan di Srambang Park.
Lokasi berstandar nasional Canopy kata Hari menawarkan pengalaman berwisata yang menyenangkan, bersih, dan penuh petualangan (fresh, fun, adventure). Untuk menyandang predikat Canopy dilakukan audit standarisasi oleh tim auditor internal yang telah memiliki sertifikat audit dari TUV Rheinland.
TUV Rheinland sebuah organisasi swasta di bidang layanan pengujian, inspeksi dan sertifikasi yang berkantor pusat di Cologne, Jerman. Lokasi wisata yang lulus audit dan memperoleh sertifikat dapat menggunakan brand Canopy selama dua tahun.
Dari data Perum Perhutani bahwa bisnis wisata alam yang berada di kawasan hutan jumlahnya mencapai 641 destinasi. Pendapatan wisata Perhutani hingga bulan Oktober 2018 mencapai Rp 153 miliar. Dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 13,3 juta orang , meningkat 37% dibanding periode yang sama pada tahun 2017.
Sejak tahun 2015 Perhutani juga telah memiliki kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Lingkungan Hidup juga Kehutanan. Kerjasama itu tentang pengembangan wana wisata di kawasan hutan. Kerjasama ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah untuk pengembangan bisnis wisata alam Perhutani menuju kinerja pengelolaan wisata yang lebih baik.
"Di tahun 2019, Perhutani menargetkan pendapatan wisata sebesar Rp 250 miliar dan 20 juta kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kita berharap target ini dapat tercapai sehingga dapat mendongkrak pendapatan perusahaan sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai destinasi wisata dunia," pungkas Hari.
Sementara itu Bupati Ngawi sangat bangga wisata Srambang Park yang bisa masuk di 7 wisata terbaik yang harus dipertahankan. "Alhamdulilah kita sangat berterima kasih atas kepercayaan terhadap Srambang Park bisa terpilih. Dan harus dipertahankan," ujar Bupati Ngawi.
Dalam penyerahan piagam Canopy itu untuk Ngawi, diterima langsung oleh pengelola Srambang Park Hariyanto. Dirinya pun tidak mengira apa yang dilakukan bisa membawa nama wisata Ngawi ke tingkat Nasional.
"Alhamdulilah saya tidak mengira akan terpilih di Canopy ini. Sebagai terbaik ke tiga dari tujuh wisata alam," tuturnya.
Tampak hadir pula dalam penyerahan piagam Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar. Usai penyerahan piagam Canopy, jajaran Pimpinan perhutani beserta Bupati dan Wakil Bupati melepas 16 burung ke area Srambang Park yang banyak pohon Pinus.
Nah, jadi akhir pekan ini, kamu mau datangi wisata hutan yang mana?
Tonton juga ' Bersepeda Menuju Danau Kaolin, Belitung ':
(fay/fay)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat