Mendaki Seven Summits Indonesia adalah impian semua pendaki. Beragam tantangan dan keindahan alam yang luar biasa menjadi daya tarik untuk mendaki. Tentu saja butuh perjuangan dan persiapan yang matang untuk mendaki Seven Summits Indonesia.
Begitu juga bagi pendaki cilik Matthew Tandioputra, bocah 13 tahun yang berhasil mendaki semua Seven Summits Indonesia. Saat dihubungi detikTravel, Jumat (14/12/2018) ayah Matthew, Joel Tandionugroho pun berbagi cerita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Joel pun menceritakan tidak pernah terbayang sedikitpun untuk mengarahkan Mathhew menjadi pendaki. Awalnya dia hanya mengajaknya lari.
"Matthew merupakan anak yang memiliki 'kelebihan energi' dan ini harus disalurkan. Salah satu terapinya adalah lari. Ternyata dia suka dan itupun berlanjut mendaki gunung. Dan dia semangat dan menjadi candu. Lalu mulailah kami menahlukan gunung-gunung yang berada di Bandung," ceritanya.
Setelah menahlukan gunung-gunung di Bandung, Matthew pun melanjutkan petualangannya ke gunung yang berada di Jawa yang tergabung dalam Seven Summit of Java. Gunung di Jawa yang dia tahlukan pertama adalah Gunung Semeru.
"Setelah Seven Summit of Bandung, kita pun lanjut ke Seven Summit of Java di akhir tahun 2014. Nah saat sedang menahlukan gunung di Jawa kami pun bertemu pembuat film dan bergabung dalam garapan 'Negeri Dongeng' dari Aksa 7. Lalu kami ikut ekspedisi ke Gunung Semeru Desember 2014," tambahnya.
![]() |
Mendaki gunung dengan cara tek-tok, alias tidak menginap yang selalu dilakukan Mathhew bersama ayahnya. Hal ini karena keterbatasan waktu dan terikat dengan sekolah dan pekerjaan.
"Kami tidak pernah menginap di puncak gunung dan selalu tektok alias pulang pergi. Itu karena cuti kerja yang terbatas dan juga jadwal sekolah. Hanya di Gunung Semeru yang menginap karena terlibat pembuatan film," tambah Joel.
Setiap mendaki, Matthew selalu bepergian bersama keluarganya. Namun ibu dan adiknya tidak ikut sampai ke puncak, mereka berdua menunngu di desa.
"Kami selalu beeprgian sekeluarga. Namun ibu dan adik Matthew tidak sampai ke puncak, mereka menunggu di desa karena adiknya masih kecil. Saya dan Matthew tetap lanjut sampai ke puncak," katanya.
|
Setelah Gunung Semeru, petualangan Matthew lanjut ke Gunung Kerinci di Jambi, setelah itu terus berlanjut sampai terakhir ke Gunung Carstenzs di Papua di Maret 2017 lalu.
"Gunung terakhir di Seven Summits of Indonesia yang didaki Matthew adalah Gunung Carstenzs di Papua. Ini adalah gunung tersulit dan paling berkesan bagi dia," ujarnya.
Joel juga manambahkan bahwa Matthew tidak pernah mengeluh dan selalu semangat menahlukan gunung-gunung yang didakinya. Dan sebagai orang tua, Joel selalu memberi testimoni dan semangat untuk anaknya.
"Kalau lelah itu pasti, namun dia tidak pernah mengeluh. Kita sebagai orang tua hanya bisa memberi semangat dan testimoni. Saya selalu bilang pada Matthew untuk selalu menyelesaikan apa yang dimulai," ujarnya.
Mau tahu cerita Matthew lainnya, tunggu artikelnya di detikTravel ya!
Tonton juga 'Wanita PNS Salatiga Sukses Taklukkan 'Atap Dunia' Annapurna Nepal':
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit