Ketua SMSI, Auri Jaya, mengatakan tahun ini ada dua hal yang disorot oleh Persatuan Wartawan Indonesia. Selain membangun produk jurnalistik yang ramah anak, wartawan juga dituntut untuk ramah pariwisata.
"Harus dibedakan media konvensional dan media sosial. Kita bergerak dengan rambu-rambu kode etika yang jelas. Tidak begitu halnya dengan media sosial yang bergerak tanpa aturan," tegas Auri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Media sosial selama ini menjadi lahan subur bagi berkembangnya berita-berita hoaks. Dengan adanya kode etik dalam hal pemanfaatannya, penyebaran berita bohong bisa diminimalisir dan muaranya pada semakin berkembangnya pariwisata Indonesia," jelasnya
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan penyusunan sebuah panduan jurnalisme ramah pariwisata ini lahir berkaca dari apa yang terjadi saat bencana gempa menimpa Lombok.
Saat menuju Lombok pasca bencana terjadi, Guntur mendapati suasana begitu panik ditambah media asing yang mengekspos keadaan dengan begitu dramatis.
"Saya berpikir, kok begini banget wajah Indonesia di mata dunia. Akhirnya, saya bertukar pikiran dengan Agus Sudibyo selaku Dewan Penasihat SMSI Pusat. Beliau membalik paparannya tentang pemberitaan sebuah bencana dengan penyajian yang sangat menginspirasi berkaitan dengan pariwisata," katanya.
Guntur menegaskan sektor pariwisata harus siap siaga ketika dihadapkan pada ancaman atau potensi risiko bencana yang langsung maupun tidak langsung. Maka diperlukan kerja sama untuk menjaga ekosistem tersebut tetap kondusif.
"Salah satu caranya adalah dengan media secara kompak selalu menyajikan konten yang sejuk saat terjadi bencana," paparnya.
FGD ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Dewan Penasehat SMSI Pusat Agus Sudibyo, Pakar Komunikasi Politik Kadri, Ketua BPPD Provinsi NTB, Kadispar NTB Moh. Faozal, Ketua BPD PHRI Provinsi NTB I Gusti Lanang, Ketua PHI Provinsi NTB Ainnudin, dan Ketua KONI Provinsi NTB Andi Hadianto. (idr/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol