Target Wisman 2018 Meleset, Ini 3 Jurus Menpar Untuk Target 2019

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Target Wisman 2018 Meleset, Ini 3 Jurus Menpar Untuk Target 2019

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 20 Des 2018 18:50 WIB
Foto: Ilustrasi (Ari Saputra/detikTravel)
Jakarta - Target wisman 2018 tidak tercapai, namun pemerintah tetap membidik 20 juta wisman di tahun 2019. Menpar Arief Yahya menyiapkan 3 strategi.

Tahun 2018 ini, target 17 juta wisman belum tercapai. Berkaca dari tahun ini, agar tahun depan target 20 juta wisman tercapai Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah menyiapkan beberapa strategi. Ada 9, namun 3 yang jadi perhatian utama Menpar.

Yang pertama yaitu membangun terminal khusus untuk pesawat berbiaya murah Low Cost Carrier (LCC). Menpar ingin agar pertumbuhan LCC diakomodir dengan hadirnya terminal khusus. Nantinya yang akan jadi percobaan yaitu di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus punya LCCT (Low Cost Carrier Terminal) karena Indonesia tidak memiliki. Pertumbuhan LCC itu lebih dari pada 20%. Jadi kalau kita mau tumbuh lebih dari 20%, aneh kalau kita tidak mempunyai LCCT," ujar Menpar Arief Yahya dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Strategi kedua, Menpar akan menjadikan Singapura sebagai Tourism Hub. Seperti kita tahu, Singapura sudah jadi Transportation Hub kelas dunia, itu mesti dimanfaatkan oleh Indonesia dengan menjadikan Negari Merlion sebagai Tourism Hub bagi Indonesia.

"Yang kedua, kita akan jadikan Singapura sebagai Tourism Hub kita. Singapura sekarang jadi Transportation Hub, tetapi dia kekurangan destinasi. Kombinasi yang bagus antara Indonesia dan Singapura. Destinasinya di Indonesia, Transportation Tourism Hub-nya di Singapura," tambah Arief.

Terakhir, Arief akan memperkuat Border Tourism. Selama ini Border Tourism kurang berperan signifikan dalam menyumbangkan kunjungan wisman. Ke depannya, Menpar Arief akan banyak menggelar event-event di daerah perbatasan, terutama di Kepulauan Riau yang akan jadi fokus utama.

"Yang ketiga, Border Tourism. Kita relatif masih lemah, hanya 18%, saya bulatkan 20%. Di negara-negara lain, even Malaysia itu lebih dari 50%. Oleh karena itu, di 2019 kita akan lebih fokus di Border Tourism. Kita akan banyak bikin acara-acara," pungkas Arief. (wsw/fay)

Hide Ads