Meningkatnya jumlah wisatawan yang berlibur di Pantai Sanur membuat sejumlah pedagang tersenyum manis. Salah satunya penjual klepon khas Tanah Lot Ketut Aritadewi (46) yang sibuk melayani pembeli.
Dewi sudah membuka lapaknya di Pantai Sanur sejak pukul 06.00-06.30 Wita. Selama berjualan di Pantai Sanur dia dibantu keponakan dan suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di pantai Sanur saya buka dua, di sebelah sana dijaga suami saya. Kalau musim liburan gini ramai dah," kata Dewi saat berbincang di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (1/1/2019).
![]() |
Dia menuturkan pagi tadi dagangannya juga sudah laris diserbu para wisatawan yang datang menggunakan bus. Tak hanya menjual klepon, dia juga menjual aneka jajan Bali seperti cenil, ketan hitam, jaja sagu, dan pisang rai. Harga aneka jajanan itu dia jual seharga Rp 5-10 ribu per porsi.
"Ini tadi sudah diborong ibu-ibu minta dibungkusin Rp 7-10 ribuan pakai kotak dikomplitin. Berapa ya tadi saya lupa sudah mbungkusin berapa," kisahnya.
Dewi mengaku membuka lapaknya hingga pukul 19.00 Wita. Musim liburan, tanggal merah adalah momen yang paling dia tunggu.
"Kalau musim liburan gini saya habis 30 kg. Ini tinggal sedikit loh, tadi saya bawanya lebih banyak lagi dari ini. Memang yang paling laku kleponnya belum kemarin saya terima pesanan acara sampai begadang nggak tidur bikinnya," terang ibu dua anak ini.
![]() |
Dewi menyebut klepon Tanah Lot itu sebagian dibuatnya sendiri dan sebagian lagi dibeli dari tetangga suaminya di Tanah Lot. Dia menyebut klepon khas tanah Lot itu memang sudah terkenal.
"Soalnya kan satu desa memang bikin klepon. Suami saya yang cari, kalau (dagang) pagi saya yang bikin begadang dari semalem, kalau sore ngambil dari Tanah Lot," terangnya.
Selain Pantai Sanur, Dewi juga membuka cabang di Pantai Karang. Dia mengaku klepon dagangannya lebih cepat habis di Pantai Karang.
"Kalau di Pantai Karang lebih cepat habis, soalnya dari pagi ada yang yoga. Habis yoga mereka pada jajan bubur, klepon, ketan item," terangnya.
![]() |
Dari berdagang klepon, dia mengaku bisa menyekolahkan dan menguliahkan anaknya. Anak sulungnya masih menyelesaikan sekolah keperawatannya di STIKES.
"Nggak banyak yang bisa disisihin untuk ditabung. Tapi cukup untuk nyekolahin anak, bayar kost, semesteran, sama kasih duit bedak, sama makan sehari-hari," ujarnya merendah. (ams/wsw)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB