Dari banyaknya pendaki, Ragil Tresna salah satunya yang punya cerita soal hipotermia. Saat itu Ragil naik ke Gunung Merbabu, pertengahan tahun 2013. Ia besama 7 orang kawan berencana untuk muncak.
"Naik jam 8 malam, sampe di puncak jam 1 siang," ujar Ragil kepada detikTravel, Selasa (8/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongannya tak berencana untuk tinggal lebih lama. Tahu sudah kelelahan dan basah, mereka berencana untuk turun.
Salah satu kawannya bernama Fajar terlihat berbeda. Wajah yang pucat pasi dan mulai menggigil menjadi tanda bahwa Fajar harus segera dibawa turun.
"Rombongan dibagi jadi dua, Saya, Fajar dan Rohimat, turun duluan. Yang lain menyusul,"cerita Ragil.
BACA JUGA: Hai Para Pendaki, Ini yang Harus Kamu Tahu Tentang Hipotermia
Saat mulai turun, Fajar terlihat semakin mengkhawatirkan. Menggigil dan mulai meracau, mereka berniat untuk beristirahat di pos 2.
Ragil sadar bahwa temannya terkena gejala hipotermia. Fajar mulai berhalusinasi tentang pohon yang ada di depan mereka.
"Itu ada nenek-nenek," kata Ragil menirukan Fajar yang berhalusinasi.
Untuk mengantisipasi keadaaan Fajar yang makin parah, Ragil memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Fajar dipapah oleh Rohimat.
"Enggak makan dan minum, badan udah basah semua," ujar Ragil.
Karena terus hujan, Ragil dan kawan-kawan sempat nyasar. Fajar pun berjalan duluan agar tidak tertinggal jauh.
Tapi halusinasi Fajar makin menjadi-jadi. Fajar berjalan ke arah jurang dan bersikeras menganggap bahwa itu jalan yang benar.
"Udah mau masuk jurang terus di tarik sama Rohimat," kata Ragil.
Rombongan pun tiba di basecamp dengan selamat pukul 21.00 WIB. Fajar dibawa masuk dan dibungkus dengan selimut kering.
Ini menjadi pelajaran bagi pendaki lain agar tetap berjaga-jaga saat badai atau hujan. Usahakan untuk menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Serta persediaan minum yang cukup. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum