Mengejutkan bukan? Kapak Wiro Sableng sungguhan ada di dunia nyata dan artefak dari Jawa itu disimpan baik-baik di Muzium Negara Malaysia di Kuala Lumpur.
Letaknya ada di Galeri B area B2 yaitu koleksi dari kerajaan-kerajaan Melayu di Nusantara. Di area tersebut banyak artefak kuno berupa perhiasan dan persenjataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inilah foto perbandingan dua kapak itu:
![]() |
![]() |
1. Soal nama Wiro Sableng
Wiro Sableng adalah tokoh silat yang kocak karangan Bastian Tito. Nama senjatanya adalah Kapak Maut Naga Geni 212.
Sedangkan di dunia nyata, Wiro Sableng adalah justru nama kapaknya. Umurnya diperkirakan 100 tahun dan digunakan raja-raja Jawa, begitu keterangan dari pihak museum.
![]() |
Kapak Wiro Sableng dalam novel dan film ukurannya pendek, sekitar 50 cm. Gagangnya pas segenggaman tangan.
Kapak Wiro Sableng yang asli di Muzium Negara ukurannya sekitar 1 meter. Gagangnya lebih panjang.
3. Bentuk kapak
Kapak Wiro Sableng adalah kapak besar bermata dua dengan gagang berupa seruling dan ujungnya berkepala naga. Di setiap mata kapak ada tulisan 212 dengan angka modern.
Nah, bentuk kapak Wiro Sableng yang asli di Muzium Negara beda lagi. Ini adalah kapak bermata dua dengan gagang kayu yang cukup panjang. Bagian atasnya ada lagi trisula yang cukup panjang.
4. Motif logam (pamor)
Dalam versi novel dan film serial, logam kapaknya mulus berkilau tanpa motif. Sedangkan dalam versi film layar lebar, logam kapaknya memiliki motif emboss seperti keris yang lazim disebut pamor. Motif pamornya adalah aliran air, api dan udara dengan bulatan seperti matahari di tengah antara dua mata kapak. Angka 212 lebih mirip simbol centang.
Kapak Wiro Sableng yang asli di Muzium Negara tentu saja tidak ada tulisan 212. Sedangkan pamornya juga memiliki motif emboss urat kayu yang indah. Tampak seperti sebuah karya seni yang indah hasil tempaan berulang-ulang.
Cara ke sana:
Bagaimana, jadi penasaran lihat kapak aslinya ya? Ayo traveling langsung ke Kuala Lumpur. Muzium Negara buka setiap hari pukul 09.00-18.00. Hanya tutup pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Harga tiketnya RM 5 (Rp 17.300) untuk wisatawan dewasa dan RM 2 (Rp 7.000) untuk anak 6-12 tahun. Museum ini berada di Jalan Damansara. Traveler bisa naik MRT dan turun di Stasiun Muzium Negara.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!