"Kerja sama ini akan dilakukan dengan belajar bersama dan promosi bersama berbagai produk tenun ikat dari Ekuador dan NTT," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu di Kupang, Senin. Ia menjelaskan, rencana kerja sama itu telah dikemukakan Duta Besar (Dubes) RI untuk Ekuador Besar RI untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono saat kunjungan ke NTT beberapa hari lalu, seperti dilansir Antara, Senin (28/1/2019).
Ia mengatakan, Pemerintah Ekuador bersama Dubes akan berkunjung ke NTT dan menggelar seminar tentang pengembangan tenun ikat. Marius mengatakan, pemerintah provinsi setempat siap mendukung kerja sama ini dengan memfasilitasi para pelaku usaha tenun ikat kedua negara untuk mendiskusikan secara intens terkait pengembangan tenun ikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak Gubernur (Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, red) juga menyepakati ini. Mudah-mudahan awal Agustus nanti bisa diselenggarakan bersama di Sumba," katanya.
Lebih lanjut, Marius mengatakan, produk tenun ikat dari Ekuador sudah terkenal di berbagai belahan dunia, padahal sekitar 600 tahun silam mereka belajar di Indonesia. Saat ini, lanjutnya, beragam corak dan motif tenun ikat dari Ekuador sudah diakui dunia melalui UNESCO, organisasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.
"Padahal ratusan tahun lalu mereka belajar dari Indonesia. Inilah kenapa kita juga perlu belajar dari mereka bagaimana pengembangannya lewat rencana kerja sama ini," katanya. (msl/msl)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia