Tiket Pesawat dan Bagasi Mahal, Menpar: Menurunkan Pariwisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiket Pesawat dan Bagasi Mahal, Menpar: Menurunkan Pariwisata

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 30 Jan 2019 09:25 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya (dok Kemenpar)
Jakarta - Mahalnya tiket pesawat serta bagasi berbayar mencekik para traveler. Menpar Arief Yahya mengatakan hal ini menurunkan pariwisata.

Kenaikan harga tiket pesawat beserta pengenaan tarif bagasi pada maskapai bujet atau LCC tak hanya jadi kabar buruk bagi traveler, tapi juga dunia pariwisata Indonesia. Dijelaskan oleh Menpar Arief Yahya usai acara launching Majestic Banyuwangi Festival 2019 di Gedung Sapta Pesona, Selasa malam (29/1/2019), bahwa penurunan jumlah wisatawan tak terhindarkan.

"Sudah pasti akan menurunkan pariwisata. Jadi simpel, namanya itu price elasticity. Harga naik demand turun. Pasti itu," ungkap Menpar Arief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan oleh Arief, penurunan omset dari para pelaku wisata juga telah terdengar ke kupingnya. Pilu memang, tapi para pelaku wisata dan traveler harus siap.

"Sekarang penurunannya relatively drastis. Ada komplen kemarin dari Riau, pak saya turun 40%. Dia bicara seperti itu, harusnya mereka mengerti," ujar Arief.

Selaku Menpar, Arief hanya bisa memberi masukan pada pihak maskapai selaku pembuat kebijakan. Sedikit banyak, roda pariwisata memang tergantung pada moda transportasi udara.

"Kalau usulan saya kalau mau naik pun tidak tergesa-gesa. Nggak ujug-ujug naik sekian persen karena elasticity. Kalau yang tarif naik sudah diturunkan. Ini pertanyaannya yang tarif bagasi sudah implemented. Ini risikonya di dia juga pasti demandnya akan turun. Karena unsur spending orang 30-40% ada di transportation," kata Arief.


Saksikan juga video 'KPPU Temukan Dugaan Permainan Harga Tiket Pesawat!':

[Gambas:Video 20detik]


Tiket Pesawat dan Bagasi Mahal, Menpar: Menurunkan Pariwisata
(bnl/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads