Penanggalan adat Baduy saat ini masuk ke bulan Kawalu. Di bulan ini, warga khususnya Baduy Dalam sedang melakukan tradisi tapa dan puasa serta ada larangan bagi wisatawan datang selama kurang lebih 3 bulan.
Jaro Saija atau kepala desa khusus masyarakat adat Baduy mengatakan, penanggalan Kawalu dimulai pada Selasa (5/2) kemarin dan berlangsung sampai 3 bulan ke depan sekitar bulan Mei. Akan ada 3 upacara adat yang dilakukan di kawasan Baduy Dalam. Upacara ini, katanya seperti musim Lebaran yang dilakukan umat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan kedatangan wisatawan menurutnya hanya berlaku bagi pengunjung ke Baduy Dalam di 3 kampung. Yaitu Cibeo, Cikeusik dan Cikertawana yang merupakan kampung tradisional dan belum tersentuh oleh modernisasi seperti listrik dan handphone. Di kampung tersebut, dikenal sebagai kampung yang masih memegang adat secara ketat.
Larangan ini digunakan agar warga Baduy yang melaksanakan pertapaan tidak terganggu oleh kedatangan wisatawan. Apalagi, mereka juga sedang menjalankan puasa.
"Itu aturannya begini, kalau selagi Kawalu namanya tapa. Takut keganggu, kalau tapa, puasa segala-galanya," pungkasnya.













































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Bandara IMIP Disorot, Morowali Punya Berapa Bandara Sih?