Manajer NAM Air Banyuwangi, I Gusti Ngurah Putu Chrisna, mengatakan harga tiket NAM Air rute Banyuwangi-Jakarta sudah turun di kisaran Rp 800 ribuan dari sebelumnya di atas Rp 1 juta.
"Penurunan tarif kami lakukan secara bertahap dengan mengacu pada cost operasionalnya. Untuk rute Banyuwangi-Jakarta sendiri, per hari ini (14/2) sudah kita turunkan menjadi sekitar Rp 863 ribu dari sebelumnya Rp 1,1 juta," kata Chrisna kepada detikTravel, Kamis (14/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan tarif baru yang kian terjangkau, kami yakin bisa menarik minat orang untuk ke Banyuwangi. Dengan pertimbangan biaya yang hampir sama, masyarakat akan setia memilih pesawat daripada moda transportasi darat yang memakan waktu lebih lama," ujarnya.
Tak hanya NAM Air, maskapai Citilink juga melakukan penyesuaian tarif tiket. Hal itu diungkapkan District Sales Manager Citilink Banyuwangi, Dadang Teguh Setiawan.
"Yang jelas kami turut mematuhi. Mulai hari ini (14/2), kami juga berlakukan harga tiket baru yang tidak terlalu jauh dari tarif batas bawah," tegasnya.
Misalnya, kata dia, untuk sektor Banyuwangi-Jakarta sudah turun pada kisaran Rp. 800 ribu dari semula di atas Rp 1 juta.
"Kami turunkan menjadi Rp. 863 ribu dari semula Rp 1,05 juta. Ini harga terendah yang kami tawarkan saat ini dan bukan merupakan harga promo," jelas Dadang.
"Kalau untuk rute Kuala Lumpur - Banyuwangi tarifnya tetap. Yang kami turunkan hanya rute dosmetik," imbuhnya.
Bandara Internasional Banyuwangi saat ini melayani penerbangan internasional dan domestik, yaitu rute Kuala Lumpur-Banyuwangi, Jakarta-Banyuwangi, dan Surabaya-Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif keputusan sejumlah maskapai yang mulai menurunkan harga tiketnya. Bagi Anas, harga tiket juga menjadi salah satu pertimbangan bagi penumpang, khususnya bagi wisatawan yang akan mengunjungi suatu daerah.
"Semoga keputusan ini bisa mengerek kunjungan orang ke Banyuwangi, baik untuk keperluan bisnis maupun berwisata," kata Anas.
Pemotongan tarif tiket pesawat oleh Garuda Indonesia Group ini merupakan tindak lanjut dari inisiasi awal Indonesia National Air Carrier Association (INACA) yang sebelumnya hanya berlaku pada beberapa rute penerbangan. Selain maskapai NAM Air dan Citilink, keputusan ini juga diikuti oleh maskapai Garuda dan Sriwijaya Air yang operasionalnya berada di bawah Garuda Indonesia Group. (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum