Pantauan detikTravel, Minggu (17/2/2019) malam, ribuan pengunjung datang dan merayakan Cap Go Meh, Palembang. Ribuan lampion dan lilin raksasa terlihat mendominasi isi pulau yang terletak di Sungai Musi ini.
Pengunjung datang dengan perahu ketek dari Jembatan Ampera. Namun ada pula jalur darat yang dibuat tongkang berjajar di sisi belakang yang menghubungkan ke lahan parkir PT Boga Sari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau kami sudah rutin, setiap perayaan Cap Go Meh datang ke sini sama semua keluarga. Saya datang tadi sore, sampai langsung berdoa dan pelepasan burung," kata Herwan.
Herwan sendiri mengaku kelahiran asli Palembang. Namun kini dirinya tinggal di Jambi sejak 10 tahun terakhir. Perayaan Cap Go Meh disebutnya sebagai ajang bersilaturahmi.
"Kami ini tinggalnya sudah beda daerah, ada yang di Jambi, Kalimantan sampai di Singapura. Jadi momen Cap Go Meh ini untuk silaturahmi di rumah orang tua di Palembang," katanya.
Sementara Humas Pulau Kemaro, Cek Harun mengatakan perayaan Cap Go Meh sebenarnya bisa dirayakan di mana saja. Namun khusus Pulau Kemaro karena sudah tradisi dan menjadi salah satu lokasi sakral bagi keturunan Tionghoa.
![]() |
"Sebenarnya perayaan Cap Gomeh itu di mana saja bisa. Kebetulan untuk di Kota Palembang itu punya lokasi sakral serta letaknya berada di Pulau Kemaro," kata Harun.
"Pulau ini ada dewa bumi sama keramat buyut Siti Fatimah. Ada keunikan karena di sini ada ritual potong kambing tengah malam pada hari ke-13 yang jatuh pada malam ini," katanya.
![]() |
Untuk jumlah pengunjung sendiri, Harun menyebut lebih dari 10 ribu orang yang datang ke malam perayaan. Baik datang dari jalur Sungai Musi maupun dari jalur darat melalui tongkang.
"Untuk tahun ini kami prediksikan lebih 10 ribu pengunjung datang di perayaan," tutupnya.
![]() |
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol