Ini Syarat Minimal Wisata Halal & Bali Tetap Bisa Menjadi Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Syarat Minimal Wisata Halal & Bali Tetap Bisa Menjadi Bali

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Rabu, 27 Feb 2019 17:06 WIB
Foto: (Yohanan Winanti/d'Traveler)
Depok - Ada jalan tengah untuk polemik wisata halal di Bali. Bali tetap bisa menjaga identitas pariwisatanya dan wisata halal tetap bisa dijalankan dengan syarat minimal.

Menurut pakar pariwisata dan dosen Program Studi Pariwisata Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita, wisata halal secara umum adalah pariwisata yang ramah terhadap masyarakat muslim.

Wisata halal pada intinya memenuhi kebutuhan traveler muslim. Minimal menurut Diaz, memenuhi tiga kebutuhan yaitu tempat ibadah, makanan halal dan petunjuk kiblat di kamar hotel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bali tetap bisa menjadi Bali dan minimal 3 hal ini bisa disediakan, itu bisa jalan wisata halalnya," kata Diaz, saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (27/2/2019).

Wisata halal secara mendalam adalah pariwisata yang mengikuti nilai syariat Islam. Namun pelaksanaannya bergantung situasi dan kondisi di setiap negara.

"Kalau Jepang dan Korea lebih ke sertifikasinya, dapur terpisah dll. Apa Jepang wisata syariah? Kan nggak, lebih ke ramah Muslim," kata Diaz

Diaz mengatakan wisata halal di Bali perlu dilihat sebagai peluang bisnis. Namun, jangan sampai menghilangkan identitas wisata budaya Bali yang sesuai prinsip Tri Hita Karana.

"Kalau mengambil ceruk pasar sah-sah saja, tapi kalau branding buat apa," kata dia. (fay/krn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Polemik Wisata Halal di Bali
Polemik Wisata Halal di Bali
26 Konten
Cawapres 02 Sandiaga Uno mengusulkan agar Bali mengincar ceruk pasar wisata halal. Namun banyak stakeholder pariwisata tidak setuju. Bali sudah punya identitas sendiri.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads