Aksi teror tersebut terjadi pada Jumat (15/3) kemarin di di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood . Tercatat, 50 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Tersangka yang diidentifikasi bernama Brenton Tarrant (28), seorang warga Australia, telah ditangkap otoritas Selandia Baru
BACA JUGA: Fakta Terkini Aksi Brutal Penembakan di Masjid New Zealand
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2019) kali terakhir kasus penembakan massal di New Zealand terjadi pada tahun 1997. Saat itu, enam orang tewas dan empat lainnya luka-luka di kota Raurimu, North Island.
New Zealand berjuang keras untuk membuat negaranya aman dan damai. Mereka pun tahu, salah satu devisa terbesar negaranya datang dari pariwisata.
"Terorisme berdampak besar pada pariwisata, apa yang terjadi di Christchurch benar-benar membuat New Zealand kehilangan rasa percaya dirinya," kata Dr David Beirman, dosen pariwisata dari University of Technology Sydney kepada News Australia.
BACA JUGA: Penembakan di Masjid Coreng Selandia Baru Sebagai Negara Paling Aman
"Christchurch adalah kota yang tenang dan cantik. Namun kini, orang-orang yang mau berpergian ke sana akan berpikir dua kali karena faktor keamanannya," sambung Beirman.
Beirman menambahkan, aksi teroris yang menyerang rumah ibadah dapat terjadi di mana saja. Akan tetapi, sulit membayangkan kalau terjadi di New Zealand, yang notabenya negara yang damai.
Dia pun menyangkutpautkan hubungan antara Australia dan New Zealand. Sebagaimana diketahui, Australia merupakan penyumbang turis terbanyak di New Zealand.
![]() |
Tahun 2017 kemarin saja, tercatat 3,8 juta turis mancanegara berkunjung ke New Zealand. Turis Australia pada angka 1,5 juta kunjungan.
"Namun karena pelaku penambakannya dari Australia, bisa saja orang-orang New Zealand tidak lagi memberikan sambutan hangat pada turis Australia," terangnya.
Kini, New Zealand harus membenahi sektor pariwisatanya. Baik dari peningkatan keamanan dan kenyamanan turis, hingga mencegah aksi teror serupa terjadi lagi. Suatu PR besar yang harus dibenahi New Zealand.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!