Berburu Foto Sunrise di Pantai Sanur, Yuk!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berburu Foto Sunrise di Pantai Sanur, Yuk!

Robi Setiawan - detikTravel
Jumat, 22 Mar 2019 18:15 WIB
Foto: Bali (andi/detikcom)
Jakarta - Sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan, Bali menawarkan beragam hiburan menarik pada siang atau malam hari. Bagi wisatawan yang ingin merasakan gemerlap dan hiruk pikuk di Bali bisa memilih Kuta, sedangkan dalam hal ketenangan Pantai Sanur bisa jadi pilihannya.

Pantai Sanur memiliki sisi menariknya tersendiri. Salah satu yang paling ditunggu wisatawan di Pantai Sanur adalah matahari terbit atau sunrise. Untuk mendapatkan momen dan foto terbaik wisatawan pun tak segan menunggu sejak dini hari.

Untuk mencari spot terbaik datang lebih awal memang lebih aman. Tidak hanya terpaut dengan pemandangan lautnya, traveler bisa mengeksplor objek di sekitarnya. Gemerlap lampu di sekitaran Pantai Sanur juga tak kalah indahnya dengan sunrise yang sedang dinanti-nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setelah menemukan spot yang bagus, pastikan sebelumnya kamera dan lensa sudah dipasang sejak dari penginapan, sehingga tidak memasangnya kembali di pantai. Beberapa fotografer menganggap uap air laut yang asin dan korosif dapat berpengaruh ke dalam kamera saat lensa diganti.

Agar hasil foto bisa maksimal diperlukan tripod untuk menjaga kestabilan kamera. Selain itu dengan mendudukkan kamera di atas tripod, fotografer bisa mengunakan shutter speed rendah dan ISO rendah untuk keperluan foto dengan kondisi minim cahaya.

Pada saat matahari keluar dari cakrawala, biasanya waktu seperti ini yang ditunggu-tunggu. Kondisi seperti ini biasanya akan banyak mendapati cahaya backlighting yang menghasilkan foto-foto dengan teknik siluet.

Traveler bisa mulai mengatur ISO ke nilai yang serendah mungkin, seperti ISO 100 atau 200 (tergantung kamera masing-masing). ISO yang tinggi di angka 1600-3200 bisa digunakan ketika pengambilan foto tidak dilengkapi tripod. Selain tripod, traveler bisa juga menggunakan lensa atau kamera yang memiliki stabilizer.

Traveler juga bisa menggunakan shutter speed yang agak lambat untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak tanpa menyebabkan foto blur.

Selanjutnya aturlah angle kamera. Hindari mengarah ke matahari, karena exposure yang diperlukan bukan pada pencahayaan langsung ke sumber cahaya, tapi mengukur melalui pantulan cahaya dari objek yang hendak difoto.


Apabila kamera diarahkan langsung mengukur ke arah matahari, maka akan di hasilkan pengukuran exposure yang salah. Kemungkinan foto yang dihasilkan akan gelap dan hanya mataharinya saja yang terang terekam.

Jadi untuk dapat mendapatkan exposure yang tepat, pengukuran harus dilakukan bukan ke arah matahari langsung. Sebaiknya pengukuran dilakukan dengan manual, dan pemotretan dilakukan dengan teknik bracketing untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Sementara itu jika pengambilan foto menggunakan smartphone dianjurkan untuk menggunakan smartphone yang telah mendukung fotografi malam. Misalnya OPPO F11 Pro yang memiliki Ultra Night Mode dan Color Mapping, yang mampu mencerahkan tampilan warna dan meningkatkan ketajaman pada hasil foto di kondisi minim cahaya.


(prf/fay)

Hide Ads