Dari rilis yang diterima detikcom, Senin (6/5/2019) KBRI Washington DC mengadakan acara Open House dan promosi seni-budaya Indonesia. Acara ini memiliki berbagai kegiatan mulai dari Reog Ponorogo, tari tradisional, Dangdut Cowboys, hingga lagu-lagu daerah dan membatik, serta pameran foto perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-AS.
Kegiatan Open House ini digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC pada tanggal 4 Mei 2019. Hasilnya, kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari publik yang bermukim di Ibu Kota Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Shannon yang mengajak suami dan 2 orang anaknya, mengaku sangat senang dapat mengunjungi KBRI Washington DC.
"Pertunjukan seni yang ditampilkan sangat luar biasa. Anak-anak saya dapat lebih mengenal Indonesia. Saya akan ajak keluarga untuk berkunjung ke Indonesia pada musim panas ini," ujar wanita yang berasal dari Kota Baltimore yang berjarak sekitar 100 km dari Washington DC.
Selain melihat dari dekat gedung KBRI Washington DC yang selama ini menjadi salah satu ikon bangunan bersejarah di Ibu Kota AS, para pengunjung juga disuguhkan beragam atraksi budaya tanah air.
Reog Ponorogo yang dimainkan secara atraktif oleh masyarakat Indonesia di Washington DC yang tergabung dalam kelompok Singolodoyo USA menjadi salah satu pertunjukan yang paling menyita perhatian penonton.
Yang tak kalah menariknya adalah penampilan Dangdut Cowboys yang ternyata adalah para profesor dan dosen Amerika dari Pittsburgh University yang sangat tersohor. Mereka memukau pengunjung melalui serangkaian lagu-lagu dangdut, seperti Terajana, Santai dan Alamat Palsu.
![]() |
Selain itu, ditampilkan pula atraksi Pencak Silat yang dimainkan oleh orang Amerika, pertunjukan Angklung, Tari Tor-Tor dan Si Gale-Gale dari Sumatera Utara, Tari Giring-Giring dari Kalimantan, Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Barat hingga Tari Poco-Poco oleh mahasiswa asal Papua.
Yang juga banyak menarik perhatian pengunjung adalah pameran foto, yang menampilkan momen-momen bersejarah dalam perjalanan 70 tahun hubungan diplomatik RI-AS.
Menurut Duta Besar RI untuk AS, Mahendra Siregar yang hadir bersama istrinya, Ita Siregar, Open House KBRI ini bertujuan untuk membawa suasana Indonesia lebih dekat ke masyarakat Amerika Serikat.
"Gedung KBRI Washington DC yang sangat bersejarah dan juga keragaman budaya maupun kebhinekaan masyarakat Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi publik di AS. Tak heran jika KBRI Washington DC menjadi salah satu kedutaan besar yang paling banyak dikunjungi", imbuh Dubes RI.
Usai puas melihat sejarah gedung KBRI dan menyaksikan pertunjukan budaya, sebagian pengunjung berkesempatan mencicipi kelezatan kuliner Indonesia, mulai dari rendang, sate, gado-gado hingga nasi goreng yang dijual oleh masyarakat Indonesia melalui Food Truck. Selain makanan, stand minuman teh dan kopi Indonesia juga diserbu pengunjung.
Kegiatan Open House KBRI Washington DC ini diselenggarakan dalam rangka program tahunan Passport DC (Around the World Embassy Tour) 2019 yang diikuti 52 Kedutaan Besar.
Passport DC adalah program yang digelar oleh Cultural Tourism DC dengan mengundang berbagai Kedutaan Besar asing yang berada di kota Washington DC dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada publik AS tentang negara lain. KBRI Washington DC selalu berpartipasi sejak pertama kalinya Passport DC dibuka tahun 2007. (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum