Turis Vietnam Bisa Terbang Langsung dari Ho Chi Minh ke Denpasar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Vietnam Bisa Terbang Langsung dari Ho Chi Minh ke Denpasar

Raras Prawitaningrum - detikTravel
Kamis, 30 Mei 2019 18:34 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Maskapai penerbangan asal Vietnam, Vietjet Air, resmi membuka direct flight Ho Chi Minh-Denpasar. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, mengungkapkan Bali memang menggoda masyarakat Vietnam karena keindahan budaya dan wisata belanjanya.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Vietjet Air atas penerbangan perdana dari Ho Chi Minh ke Denpasar. Saya benar-benar yakin rute akan saling menguntungkan. Pertama tentu dapat meningkatkan arus kedatangan pengunjung internasional dari Vietnam ke Bali. Juga sebaliknya, kedatangan pengunjung internasional dari Indonesia ke Ho Chi Minh," ujar Rizki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/5/2019).

Ia mengatakan hal tersebut saat menghadiri Gala Dinner Inaugural Flight Vietjet Air, Rabu (29/5). Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membuat Vietnam dan Indonesia menjadi lebih terhubung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apresiasi diberikan kepada Duta Besar Indonesia dan Vietnam, Konsul Jenderal Indonesia di Ho Chi Minh, Kementerian Perhubungan Indonesia, Angkasa Pura I, dan Vietjet Air.


Rizki yakin keputusan Vietjet Air membuka rute ini tidak salah. Sebab, Bali adalah destinasi kelas dunia dan destinasi terbaik di dunia berdasarkan TripAdvisor Travellers Choice 2018.

"Pengelolaan pariwisata Bali sangat baik. Pariwisata Vietnam juga luar biasa, tapi jelas berbeda dengan Bali. Secara budaya, Bali sangat keren. Namun, wisatawan juga bisa melakukan wisata shopping. Kulinernya juga tidak kalah. Makanya banyak wisatawan yang ingin datang ke Bali. Dan ini keunggulan Bali yang tentunya dibalut dengan keramahan masyarakatnya," katanya.

Namun Rizki mengingatkan jika Indonesia memiliki destinasi lain yang tak kalah indah, yakni 10 Bali Baru.

"Banyak pengakuan kelas dunia untuk Bali. Hal ini menjadi alasan kenapa banyak maskapai ingin membuka rute baru ke Denpasar. Namun, saya ingin memberitahu jika Pemerintah Indonesia sekarang sedang fokus mengembangkan 10 Bali Baru di seluruh Indonesia," jelasnya.

10 Bali Baru yang dimaksud antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi menilai Bali akan mendapat dampak positif. "Saat ini kondisi ekonomi masyarakat Vietnam sedang meningkat. Di sana banyak orang kaya baru yang hobinya traveling. Bali jelas bisa menjadi tujuan mereka. Apalagi Bali dikenal mampu memanjakan wisatawan dengan nature, culture, dan manmade-nya. Keramahan masyarakat dan kuliner Bali juga sudah mendunia," paparnya.

Bagi wisatawan Vietnam, Bali masih menjadi destinasi favorit. Buktinya, pada 2018 kunjungan wisatawan Vietnam ke Bali mencapai 20.847 orang.


Mengenai rute Ho Chi Minh City-Denpasar, Vietjet akan menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas angkut 180 tempat duduk. Vietjet juga menawarkan beragam promo menarik. Misalnya sepanjang 1 Juni hingga 31 Juli ada hadiah khusus lewat program '12pm, it's time to Vietjet!' yang menawarkan tiket USD 0 alias gratis.

Menteri Pariwisata Arief Yahya turut memberikan apresiasinya untuk kehadiran Vietjet di Bali. Ia yakin rute ini akan berdampak positif untuk kedua belah pihak.

"Kehadiran Vietjet tentu sangat luar biasa. Rute baru Ho Chi Minh-Denpasar akan tumbuh jadi bisnis menjanjikan. Vietjet dan semua pelaku parwisata yang terlibat akan mendapatkan value ekonomi yang besar. Sekali lagi, selamat datang di Bali dan sukses untuk poros baru Ho Chi Minh-Denpasar ini," ucapnya.

Arief yakin Vietjet akan diuntungkan secara bisnis. "Karena kunjungan ke Bali sangat tinggi. Selain itu, mereka juga bisa melakukan pengembangan karena Indonesia memiliki banyak destinasi indah, destinasi yang tergabung dalam 10 Bali Baru," pungkasnya. (prf/ega)

Hide Ads