"Menurut catatan kami selama libur Lebaran kemarin, pengunjung hanya sekitar 800 sampai 1200 orang perhari," ungkap pemandu wisata Museum Karst Indonesia Wonogiri, Dian Puspita kepada wartawan, Jumat (14/6/2019).
Angka tersebut jika dibandingkan dengan libur lebaran tahun-tahun sebelumnya, mengalami penurunan sangat drastis. Pada libur Lebaran 2018 pengunjung mampu menembus angka 3.000 orang perhari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pembenahan baru di bagian plafon dapur dan kamar mandi serta pengecatan ulang. Sedang kerusakan lain belum banyak pembenahan, seperti replika gua dan lobby depan masih ditutup untuk umum. Kemudian di lobby depan pintu utama terjadi penurunan lantai atau ambles.
"Untuk pembenahan butuh waktu panjang dan biaya banyak. Prosesnya pun tidak gampang," sebut Dian.
Sementara menurut data yang ada, jumlah pengunjung dalam setahun juga menurun. Sebelumnya bisa menembus 80 ribu pertahun. Namun kemudian turun di angka 50 ribu orang pengunjung.
Menurut dia, tiket masuk Museum Karst Indonesia sebesar Rp 5.000 untuk hari biasa, sedangkan akhir pekan dikenakan Rp 6.000.
"Museum Karst merupakan kewenangan Badan Geologi Kementerian ESDM," pungkas Dian.
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol