Apabila ada komunitas pecinta sejarah non-profit yang begitu mengidolai Jakarta sebagai inspirasinya, maka komunitas Ngopi (di) Jakarta atau Ngojak adalah salah satunya.
Berangkat dari semangat sebagai wadah belajar bersama tentang Ciliwung sebagai hulunya Jakarta, komunitas Ngojak rutin mengadakan acara jelajah Jakarta bagi individu-individu yang ingin mengenal ibukota lebih dari pamflet wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu founder Ngojak, Ali Zaenal, mengatakan bahwa acara jelajah kali ini turut meramaikan ultah Jakarta saat dihubungi detikcom via pesan singkat, Jumat (21/6/2019).
"Edisi ini melirik beberapa tempat yang mewakili masa lalu dan masa kini. Menyeragamkan sama tema ultah Jakarta, Wajah Baru Jakarta," ujar Ali.
Dalam acara Sabtu ini, Ngojak akan menjelajahi destinasi wisata di kawasan Jakarta Timur seperti Gedung Meester Cornelis Senen yang kini menjadi Taman Benyamin Sueb, Jakarta Gems Stone, Gereja Koinonia, makam Pangeran Ahmad Jaketra hingga Velodrome dan Jakarta Equestrian sebagai simbol modern wajah baru Jakarta.
![]() |
"Pangeran Jacatra ini kaitannya sama Fatahillah yang merebut Sunda Kelapa. Beliau ini lebih ke gelar penguasa Jayakarta pada saat itu. Fatahillah sendiri merupakan pemegang gelar pertama Pangeran Jayakarta. Nah makam Pangeran Ahmad Jaketra atau Pangeran Jacatra yang ada di Jatinegara Kaum itu pemegang gelar Pangeran Jayakarta ke-4," ujar Ali.
Untuk acara kali ini, pihak Ngojak pun menyediakan 80 slot serta 7 pengurus sebagai moderator. Siapa pun bisa ikut serta mengenal Jakarta, karena tidak dipungut bayaran untuk belajar dan mengenal ibukota. Hanya saja, slotnya sudah penuh karena tingginya antusiasme warga.
"Peserta biasa memang sudah close, 24 jam habis," ujar Ali.
Menariknya lagi, acara penjelajahan kali ini turut diramaikan dengan peserta spesial seperti sejarawan dan budayawan Candrian Attahiyyat serta Scott Merrillees. Traveler tentunya bisa belajar lebih banyak dari mereka langsung.
Karena Jakarta sejatinya merupakan melting pot dari banyak kebudayaan yang menjadi rumah untuk kita tinggali dan pelajari bersama, khususnya di HUT yang ke-492 Jakarta akhir pekan ini. (aff/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum