Saat Gubernur Sulteng & NTB 'Jualan' Pariwisata di Prancis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Gubernur Sulteng & NTB 'Jualan' Pariwisata di Prancis

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 25 Jun 2019 18:15 WIB
Gubernur Sulteng & Wagub NTB di Paris (Foto: dok. KBRI Paris)
Paris - Pasar wisatawan Prancis yang ingin liburan ke Indonesia masih terbuka lebar. Gubernur Sulteng dan Wagub NTB pun jualan pariwisata daerahnya sampai ke Prancis.

Sektor pariwisata jadi idola bagi perekonomian Indonesia. Pariwisata jadi sektor yang sangat menjanjikan, dengan kontribusi sekitar 5,8% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang 2018 mencapai 15,8 juta orang. Sementara itu, wisman dari Prancis terus menunjukkan tren pertumbuhan dalam lima tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari rilis pers yang diterima detikcom, Selasa (25/6/2019), untuk menggarap potensi pasar Prancis yang besar ini, maka diselenggarakan forum bisnis bertema 'Unlocking Tourism in the Central Sulawesi and West Nusa Tenggara Province of Indonesia' yang diadakan Kamis (20/6) lalu.

(dok. KBRI Paris)(dok. KBRI Paris)

Acara yang diselenggarakan oleh KBRI Paris ini menghadirkan pembicara utama Bapak Longki Djanggola (Gubernur Sulawesi Tengah) dan Ibu Sitti Rohmi Djalilah (Wagub NTB). Hadir 100 orang pelaku bisnis pariwisata Prancis, yaitu para operator dan agen tur (TO/TA), media dan jurnalis, serta didukung oleh VITO Prancis.

"Event ini untuk mendukung promosi 10 New Bali dari Pemerintah Indonesia. Kita ingin tunjukkan, bahwa Indonesia bukan hanya Bali dan Lombok, tapi masih banyak obyek lain yang mengesankan," kata Agung Kurniadi, KUAI/Wakeppri dalam sambutannya.

Dalam forum ini, Gubernur Sulawesi Tengah dan Wagub NTB menyampaikan paparan, khususnya terkait perbaikan infrastruktur, berbagai event budaya dan pariwisata, serta wisata yang eco-friendly. Ini adalah bidang-bidang yang sangat menarik minat para wisatawan dari Prancis dan Eropa.

(dok. KBRI Paris)(dok. KBRI Paris)

Dalam sesi dialog, Gubernur Sulteng menandaskan kesiapan Pemprov Sulteng untuk menerima kembali wisatawan asing, pasca gempa dan tsunami di Palu pada tahun 2018.

"Sektor pariwisata sangat penting bagi Sulteng. Pemda terus menggenjot perbaikan, agar sektor ini bisa pulih seperti dulu. Sulteng memiliki sejumlah obyek wisata penting dan menarik, di antaranya Taman Nasional Togean, Taman Nasional Lore Lindu, serta kekayaan budaya," ujar Longki Djanggola.

Sementara itu, Wagub NTB menegaskan rencana Pemprov NTB untuk memperkuat pembangunan infrastruktur pariwisata, termasuk rencana pembangunan sirkuit dan komplek wisata Mandalika, serta penyelenggaraan berbagai event olah raga pariwisata, seperti Tour de Lombok dan Lomba Marathon Lintas Sumbawa.

"Kami optimis, jumlah wisatawan akan semakin meningkat, seiring perbaikan berbagai fasilitas dan kemudahan visa dari Pemerintah Indonesia," ujar Wagub NTB di depan publik Prancis.

(dok. KBRI Paris)(dok. KBRI Paris)

Pemda NTB juga sedang mengembangkan wisata Halal untuk menarik lebih banyak wisatawan. NTB dikenal memiliki kekuatan berupa keindahan alam pegunungan, laut dan wisata pantai seperti Gunung Rinjani, Sembalun, Gerupuk dan Gili Meno.

Kehadiran kedua pimpinan daerah di KBRI Paris adalah di sela-sela menghadiri sidang ICC MAB ke-31 di UNESCO. Dalam sidang yang berlangsung tanggal 19 Juni, Taman Nasional Togean di Sulteng dan Samota di NTB telah dinobatkan dalam daftar cagar biosfer dunia, atau World Network of Biosphere Reserves oleh UNESCO.

Dengan penambahan dua cagar ini, berarti Indonesia telah memiliki 16 situs sebagai cagar biosfer dunia, di antaranya Tanjung Puting, Wakatobi, dan Rinjani Lombok. (bnl/bnl)

Hide Ads