Gara-gara Siput, Jaringan Shinkansen Jepang Kacau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gara-gara Siput, Jaringan Shinkansen Jepang Kacau

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 26 Jun 2019 22:50 WIB
Ilustrasi siput yang menyebabkan kegagalan sistem Shinkansen Jepang (CNN)
Tokyo - Seekor siput diduga jadi penyebab jaringan kereta berkecepatan tinggi atau Shinkansen Jepang kacau. Kok bisa?

Seperti dilansir CNN, Rabu (26/6/2019), seekor siput kecil disalahkan atas masalah daya secara besar. Itu yang bikin sebagian dari jaringan rel Shinkansen Jepang terhenti bulan lalu.

Diperkirakan ada penundaan bagi 12.000 penumpang pada 30 Mei. Aliran listrik yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api JR Kitakyushu, di wilayah Kyushu selatan negara itu terputus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemadaman terjadi selama waktu puncak perjalanan, yakni pukul 09.40. Hal itu memaksa perusahaan untuk membatalkan pengoperasian kereta sebanyak 26 kereta.

Jepang terkenal dengan jaringan Shinkansennya yang besar juga efisien. Transportasi ini beroperasi di seluruh Negeri Sakura dan mengangkut ribuan penumpang setiap hari.

BACA JUGA: China Rancang Kereta Berkecepatan 600 Km/Jam

Diketahui, bahwa selama pemeriksaan atas peralatan jaringan listrik, para insinyur perusahaan menemukan siput yang mati. Ukurannya hanya sekitar 2 hingga 3 centimeter.

Menurut juru bicara perusahaan, siput itu terbakar sampai mati setelah menyentuh kabel listrik yang menyebabkan kegagalan daya massal. Meski ditemukan pada 30 Mei, tak lama setelah pemadaman, alasan gangguan tidak terungkap selama lebih dari tiga minggu.

Media lokal pertama kali melaporkan penyebab tidak biasa dari kekacauan transportasi pada 22 Juni itu. Seorang juru bicara JR Kyushu mengatakan pada CNN bahwa siput itu masuk melalui celah di kotak listrik.

"Kami belum pernah mendengar pemadaman listrik yang disebabkan oleh siput dalam beberapa tahun terakhir," kata seorang juru bicara Shinkansen.

"Jika kami menemukan celah seperti itu saat memeriksa peralatan (di masa depan), kami akan memperbaikinya," pungkas dia.




(msl/aff)

Hide Ads