Pariwisata Memang Harus Bermain dengan Digital

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pariwisata Memang Harus Bermain dengan Digital

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 04 Jul 2019 17:20 WIB
Ilustrasi turis di Indonesia (Thinkstock)
Jakarta - Pariwisata Indonesia sedang dipersiapkan untuk menuju Tourism 4.0. Namun, siapakah sekarang yang paling tidak siap menyambut digital?

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Rakornas Pariwisata II tahun 2019 yang dilaksanakan pada hari ini, Kamis (4/7/2019) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Dalam Rakornas ini Kemenpar mengangkat tema 'Curriculum & Training Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDI) Champion 4.0'.

Adapun pembahasan Rakornas II 2019 ini untuk mempersiapkan pariwisata Indonesia menuju era digital yautu tourism 4.0. Ada lima pihak yang menjadi sasaran penting dalam pariwisata digital ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk penerapan program tranformasi pariwisata menuju tourism 4.0 ada 5 unsur (pentahelix) yang menjadi sasaran untuk pengembangan digital. Yaitu akademisi, industri, pemerintah, komunitas dan media," ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief yahya.

Siapa yang paling tidak siap menghadapi era digital? Menpar Arief pun punya pandangan terhadap masalah ini.

"Yang paling tidak siap adalah industri. Kemarin saja ada yang bertanya perlu atau tidak bergabung dengan OTA? Saya jawab tidak ada pilihan. Jika memang tetap mau hidup, kamu harus berhadapan langsung dengan digital. Nah itu salah satu bentuk ketidaksiapan hingga muncul pertanyaan seperti itu," kata Menpar Arief.

BACA JUGA: Indonesia Masuk Negara Terindah, Ini Kata Menteri Pariwisata

Untuk mempersiapkan pelaku industri pariwisata siap berhadapan dengan era digital, Kemenpar nanti akan memberikan pelatihan. Sekarang Kemenpar fokus pada dua unsur dahulu.

"Untuk awal ini kita akan fokus pada mahasiswa pariwisata dan staff Kemenpar dahulu. Setelah itu baru kita akan menyiapkan industri dengan mengenalkan dan memberikan pelatihan untuk menggunakan digital," tutup Arief.


(sym/aff)

Hide Ads