Destinasinya memang masih kalah tenar bila dibanding dengan Bali. Tapi, "aroma Bali" sudah terasa di sana. Pemandangan hilir-mudiknya kendaraan roda dua generasi matik sambil membawa papan surfing bisa dengan mudah dijumpai di Simeulue.
Belum lagi kerumunan orang yang masuk ke tepi laut, menembus gulungan ombak dengan posisi merebah di atas papan selancar dan mendayungnya ke tengah menggunakan kedua tangan. Semua sudah menjadi pemandangan biasa di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Homestay menjadi akomodasi yang paling banyak dicari di Simeulue. Dari yang sederhana, sampai yang menawarkan beragam fasilitas ada di Simeulue. Dari yang konvensional sampai yang tersedia di online.
"Bule-bule ini tak mencari kemewahan. Mereka datang ke Simeulue mencari ombak yang menantang," terang Bupati Simeulue, Erli Hasim, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2019).
Menurutnya, homestay desa wisata banyak dicari. Selain harga murah menjadi alasan utamanya, homestay di desa wisata juga dinilai lebih simpel. Sementara itu, peluang bisnis homestay juga lumayan menjanjikan. Sebab dari sisi market sudah tercipta.
"Pemodal-pemodalnya dari luar Pulau Simeulue. Fasilitas yang dimiliki juga pas untuk wisatawan asing yang surfing, diving, dan menikmati keindahan pantai yang masih alami dan asri di Simeulue," tambah Bupati.
Sejumlah fakta tadi membuat tim Kemenpar semringah. Ada peluang besar yang bisa disambut. Ada bisnis menguntungkan yang bisa menetes sampai ke bawah. Semuanya itu, bisa tercipta dari model bisnis homestay desa wisata.
"Homestay Desa Wisata menjadi industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata di Simeulue. Kalau ini bisa ditiru daerah lain, Indonesia akan menjadi negara dengan homestay terbesar, terbanyak, dan terbaik dunia," tutur Ketua Tim Percepatan Pedesaan dan Perkotaan, Vitria Ariani.
Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda menambahkan, untuk mengawalinya, Kemenpar sudah menyiapkan agenda Bimtek Homestay Desa Wisata di Simeulue pada 9 Juli 2019.
"Ini dukungan riil Kemenpar. Ini bisa menjadi paket ideal untuk mempercepat pertumbuhan destinasi. Apalagi, alam dan budaya di sekitar Simeulue sangat eksotis. Semua potensi ini tentu harus dikelola dengan manajemen dan fasilitas pendukung yang baik. Pariwisata Simeulue akan terus tumbuh, lalu posisi dari Homestay dan Desa Wisata akan semakin kuat," tutur Lokot.
(mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum