Keberadaan para guide ilegal itu membuat gerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. Sebab, selain mengancam tenaga kerja lokal, para guide ilegal ini juga menjual paket liburan tidak sesuai harga pasar.
"Terkait dengan persoalan WNA Rusia yang menjadi guide ilegal di bali itu jadi atensi DPD HPI Bali. Masalahnya 4 hal sebenarnya pertama persoalan penjualan produk Bali ini ke wisatawan Rusia itu semaunya mereka, jadi kadang mereka menjual sangat murah kadang-kadang menjual produk-produk destinasi di bali semaunya udelnya orang asing ini," kata Ketua DPD HPI Bali Nyoman Nuarta ketika dihubungi via telepon, Jumat (12/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua terkait pemberian informasi ini karena mereka nggak paham budaya tapi ketika mereka menjelaskan wisatawan Rusia apakah disampaikan, kalau disampaikan sesuai konstruksi budaya bali. Ketiga pajak mereka cari pekerjaan di sini mencari nafkah tanpa menyetorkan pajak kepada pemerintah, dan keempat mengambil kesempatan kerja anggota kami yang berbahasa Rusia," jelasnya.
![]() |
Nuarta mengatakan keberadaan guide ilegal ini sudah ada sejak marak tamu Rusia liburan ke Pulau Dewata. Dia menegaskan keberadaan para guide ilegal ini menyalahi perda Bali tentang pramuwisata yang salah satu syaratnya mewajibkan berkewarganegaraan Indonesia.
"Yang esensinya ada perda yang mengatur no 5/2016 persyaratan menjadi pramuwisata," tegasnya.
BACA JUGA: Fenomena Turis Gembel di Bali Diberitakan Media Dunia
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan praktik guide ilegal ini mengancam tenaga kerja lokal. Dia pun meminta HPI untuk mengidetifikasi keberadaan para guide ilegal Rusia ini.
"Selanjutnya ini mengancam keberadaan tenaga kerja kita, karena dia kesini visanya adalah visa turis. Akhirnya kita kan tidak paham, mana yang berbuat seperti itu dan mana yang turis. Itu yang tahu persoalan itu temen-temen yang dari divisi guide Rusia, mereka diintilah untuk mengidentifikasi mana orang-orangnya yang begitu setelah tahu baru kita tindak melalui Satpol PP," terang Astawa.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan