Disampaikan Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Cahyono, pembangunan 'Cable Car' atau kereta gantung, bertujuan semakin meningkatkan potensi wisata Bromo, menjadi jujugan wisata nasional dan internasional.
Informasi itu dikatakannya kepada wartawan, saat menghadiri acara penganugerahan sejumlah pejabat Muspida Probolinggo, sebagai warga kehormatan Suku Tengger, Rabu (17/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjadi tugas Bupati dan Wakil Bupati, untuk mensosialisasikan ke masyarakat khususnya Warga Tengger. Karena yang perlu dipertahankan disini, adalah kulturnya dimana menjadi daerah tujuan wisata budaya," terang Heru.
Dijelaskannya terkait dana yang akan dipakai dalam pembangunan 'Cable Car' di Bromo, akan menggunakan Dana APBN.
"Untuk pembangunan kereta gantung, ada beberapa dana yang bisa digabungkan dari pemerintah provinsi, daerah, pusat bahkan investor," pungkasnya.
Sementara itu, wacana pembanguan kereta gantung di Bromo mulai dipertanyakan fungsinya oleh pelaku jasa wisata di Bromo.
Disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Jamaluddin, wacana pembangunan kereta gantung perlu dikaji terlebih dahulu. Menurutnya banyak aspek yang harus dipikirkan, sebelum wacana pembangunan kereta gantung direalisasikan.
"Saya dingin saja menanggapi soal kereta gantung, karena memang harus dipikirkan secara matang. Perlu dilihat maslahat dan mudhorotnya, jangan sampai pelaku wisata yang mengais rejeki di Bromo seperti hotel, restoran, kuda, jeep dan lainnya jadi tengkurap," jelasnya, Jum'at (19/7/2019).
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan