Kehadiran Menpar turut didampingi Bupati Toba Samosir Darwin Siagian dan Dirut PT Hutahaean St HW Hutahaean dan Dirut BODT Arie Prasetyo.
Rombongan menteri bersama bupati, diajak oleh Dirut PT Hutahaean berkeliling memantau progres pembangunan hotel tersebut. Dari lantai 9 hotel itu, mereka menikmati pemandangan yang langsung ke Danau Toba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat di sebelah pintu masuk Hotel Labersa yang sedang dibangun, telah berdiri Batikta, toko oleh-oleh dan sekaligus rest area di Balige bagi wisatawan yang melintas dari akses rute Silangit menuju Parapat, Danau Toba.
"Saya berterima kasih dulu dan semoga bisa diluncurkan saat Natal (Desember) tahun ini. Dan Saya juga janji akan datang kembali ke sini saat diresmikam nanti," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2019).
Arief menambahkan, kunjungan jumlah turis di Danau Toba akan ditarget mencapai satu juta wisatawan. Target itu akan dicapai, meski saat ini jumlah wisatawan yang hadir ke Danau Toba berjumlah 300 ribu pengunjung.
Menurut Menpar, dari jumlah satu juta pengunjung itu akan menghasilkan proyeksi devisa sebanyak US$ 1 miliar. Sehingga dengan US$ 1 miliar devisa artinya akan menghasilkan Rp 14 triliun.
"Kalau US$ 1 miliar USD itu berarti Rp 14 triliun. Kalau dapat menghasilkan Rp 14 triliun dan saya harus investasi di sini Rp 2 triliun, itu adalah hal yang kecil," ungkapnya.
Menpar Arief Yahya mengaku tidak sabar untuk hadir kembali pada saat nanti pembangunan rampung. Dirinya bersedia melakukan peresmian Hotel Labersa bersama Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang diharapkan dapat dilakukan pada September 2019.
Bupati Toba Samosir, Darwin Siagian juga memberi dukungan kehadiran Hotel dan Waterpark Labersa Toba tersebut. Dia berharap pengerjaan selesai tepat waktu, sebagai upaya mendukung pemerintah untuk membangun infrastruktur di kawasan Toba.
"Kalau di kawasan Toba Samosir pasti bakal ada lagi pembangunan. Tapi itu nanti Badan Otoritas Danau Toba yang ngelola semua. Ada beberapa hotel, resort-resort yang akan dibangun di Sibisa nanti. Intinya kita mendukung program pemerintah," kata Darwin.
Baca juga: Lemo dan Londa, Dua Kuburan Tebing di Toraja |
Labersa yang artinya Delapan Bersaudara ini dibangun pengusaha St Harangan Wilmar Hutahaean. Wilmar sengaja berinvestasi di Balige guna mendukung pariwisata Danau Toba dengan membangun fasilitas hotel berbintang empat di kampung halamannya.
"Hotel ini dibangun sebagai amanat mengingat petuah orang tua Batak terdahulu 'Ingot Bona Ni Pinasam' (Ingat Kampung Hala-manmu). Hotel itu dibangun di atas luas lahan Β± 6 Ha, Labersa Hotel (4 star) dengan pemandangan langsung ke Danau Toba," ujarnya.
Dikatakan Harangan Wilmar, hotel dibangun dengan kapasitas 120 kamar serta dilengkapi dengan Water Park dan Theme Park. Investasi pembangunan Hotel, Waterpark dan Themepark yang ditargetkan rampung akhir tahun ini mencapai Rp 530 miliar.
"Saat ini progres pembangunan 58% dan direncanakan pembangunan akan selesai pada akhir November 2019. Agustus 2019 sudah akan mulai melakukan rekrut pegawai, diutamakan dari masyarakat sekitar," ungkapnya. (idr/idr)
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo
Viral Beredar Template IG Itinerary Kunker Anggota DPR Komisi XI di Sydney