Destinasi kuliner yang ditujunya adalah streetfood Koenya Koenya. Lantas apa ya yang disantap Menpar di sana. Menurut Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, menu pilihan Arief adalah tude bakar.
"Pak Menteri dan rombongan sudah tiba di Manado dan langsung berburu kuliner. Pilihannya adalah street food Koenya Koenya. Di sini Pak Menteri menyantap tude bakar, cemilan tahu isi, dan ayam bumbu," papar Don dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suasana di street food Koenya Koenya memang luar biasa. Nyaman sekali. Berbagai macam kuliner bisa ditemui. Yang pasti asik untuk nongkrong. Yang selera makannya banyak pasti terpenuhi kok," tambah Don lagi.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Rizki Handayani, kehadiran Menpar di street food akan menaikkan value kuliner Manado.
"Pak Menteri menjadi endorser yang bagus buat kuliner Manado, khususnya dengan konsep street food. Dan ini menjadi peluang bagus untuk mendatangkan wisatawan. Karena value kuliner Manado jadi naik," tutur Rizki, diamini Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Ia menambahkan, masakan nusantara memang mampu menggugah selera siapa saja. Karena, rasanya yang nikmat dan kaya akan bumbu.
"Kuliner Manado melengkapi kekayaan masakan Indonesia. Yang kita miliki itu sangat lengkap. Baik manis, pedas, semua sama nikmatnya. Kenapa bisa begitu? Karena rempah Indonesia sangat banyak. Dan banyak dicari. Itulah keunggulan masakan nusantara," ujarnya.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia memiliki jumlah kuliner yang berlimpah. Banyak makanan otentik.
"Indonesia memiliki lebih dari 5.350 resep asli tradisional. Dan resep ini telah menjadi warisan bangsa Indonesia. Setiap daerah memiliki kuliner sendiri. Inilah bukti kekayaan kuliner nusantara," kata mantan Dirut PT Telkom itu.
Menurutnya, kuliner tidak bisa dipisahkan dari pariwisata. Karena, saat berada di sebuah destinasi, wisatawan juga berburu kuliner.
(idr/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum