"Harus selesai Oktober, saya sudah minta agar yang berkepentingan di sini (YIA) diajak berbicara dan pak Dirut (Angkasa Pura I) sepakat bertemu dengan konsultan ITMP. Karena bandara ini bagian yang terpenting dari akses pariwisata," ujarnya di sela-sela kunjungan kerja Menpar ke Yogyakarta International Airport (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (23/8/2019).
Selain itu, Arief juga meminta kepada Dinas Pariwisata baik di DIY dan Jawa Tengah (Jateng) untuk memberi masukan ke ITMP. Hal itu agar akses pariwisata melalui YIA semakin cepat terealisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari hal tersebut, Arief memastikan akses dari YIA menuju Borobudur akan segera terealisasi. Pasalnya, Pemerintah telah meningkatkan anggaran untuk pembuatan akses tersebut.
"Akses ke sini (YIA) sangat penting dan ada anggaran tambahan untuk (pembuatan akses ke) Borobudur sebesar sekitar Rp 2,1 Triliun, dan Rp 1,5 Triliun untuk PUPR (Kementerian PUPR). Sehingga akses YIA ke Borobudur hampir pasti bisa terpenuhi. Kenapa? Karena anggaran PUPR tahun 2019 sekitar Rp 300 Miliar dan tahun depan meningkat 5 kali lipat jadi Rp 1,5 triliun," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi menyebut pihaknya mendukung langkah Kemenpar dalam menarik wisatawan melalui keberadaan Bandara YIA. Bahkan, Faik optimis keberadaan YIA mampu memenuhi target 2 juta kunjungan wisata di DIY-Jateng.
"Mudah-mudahan (keberadaan YIA) bisa membantu pemerintah dalam sektor tourism. Karena kondisi dan kapasitas (YIA) yang sangat memadai dan memiliki akses langsung luar negeri. Harapannya pesawat besar yang datang bisa bawa 400 penumpang," katanya.
(sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum