Tentu saja pengelola ingin sukses menjadi tuan rumah yang baik bagi event geopark berkelas internasional yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. The 6th Asia Pacific Geopark Network Symposium tahun 2019 akan dilaksanakan selama 7 hari dari tanggal 31 Agustus 2019 hingga 6 September 2019.
"Sampai dengan hari ini tercatat total peserta adalah 653 orang, termasuk peninjau dan petinggi UNESCO Global Geopark dan Asia Pacific Geopark Network," ucap General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul kepada detikcom, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs-situs Geopark Rinjani perlu diperkenalkan kembali sebagai destinasi pariwisata utama di NTB. Selain dengan menampilkan atraksi-atraksi budaya yang nantinya akan ikut dipromosikan oleh semua peserta di negaranya masing-masing.
"Melibatkan sebanyak mungkin masyarakat di situs-situs yang dikunjungi dalam tiga fieldtrip," katanya.
Selama simposium APGN 2019, para peserta peninjau dan peserta yang sedang tidak menyampaikan presentasinya akan mengunjungi objek-objek wisata lain yang tidak sempat dikunjungi dalam tiga jalur fieldtrip.
Peserta juga bisa saling bertukar gagasan dan inisiatif dengan geopark-geipark lain di dunia dan para pakar dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Khususnya lagi bagi pengelolaan geopark yang berbasis pada 3 pilar, yaitu konservasi, edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan
"Geopark Rinjani akan menandatangani MoU kerja sama dengan beberapa geopark di China, Thailand, Vietnam, Malaysia dan dari negara lain yang sedang dikomunikasikan," ungkap Chairul.
Dalam jangka pendek, selama Simposium APGN 2019 akan berdampak positif bagi menggeliatnya aktivitas ekonomi dan pariwisata di Pulau Lombok. Untuk jangka panjang, simposium ini akan mampu membangkitkan kembali kepercayaan wisatawan untuk kembali mengunjungi Lombok dan Sumbawa.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya