Hal di atas dialami oleh United Airlines, seperti dilansir CNN, Kamis (5/9/2019). Adalah Braysen, anak autis berusia 4 tahun yang biasanya suka terbang.
Kali ini, dia mengalami tantrum di penerbangan United Airlines dari San Diego ke Houston. Ibu si anak, Lori Gabriel dari Cypress, Texas, mengatakan bahwa Braysen melepas sabuk pengamannya tepat sebelum lepas landas, dengan mengatakan dia ingin duduk di lantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itulah seorang pramugari datang dan memberi tahu kami bahwa penerbangan tidak bisa lepas landas sampai dia duduk," imbuh dia.
Gabriel menyebut anaknya menderita autis. Lalu, pramugari beranjak pergi dan mengajak dua temannya untuk datang membantu.
"Lalu mereka mulai bertindak," tambah Gabriel. Pertama, mereka membiarkan Braysen duduk di pangkuannya agar pesawat bisa lepas landas sementara sang ayah memeganginya.
Kemudian, setelah tanda sabuk pengaman dimatikan, ibunya membiarkan anak itu turun karena dia berteriak dan melawannya. Para kru membiarkan dia duduk di lantai, di sebelah mereka.
Pada kesempatan lainnya, bocah itu secara tidak sengaja menendang seorang penumpang yang duduk di seberangnya. Ia seorang pramugari United Airlines yang sedang tidak bekerja di penerbangan itu.
"Dia baik-baik saja dan mengatakan tidak apa-apa jika dia menendang kakinya," kata Gabriel.
Kemudian, bocah itu pergi ke kabin first class dan mulai menendang kursi seorang pria, mengacaukannya. Tampak senang di sana, kami putuskan tidak mengajak dia kembali ke kursinya.
"Aku meminta maaf ke pria itu dan dia bilang tidak masalah. Dia malah memperkenalkan diri ke Braysen dan memberinya suvenir dan berkata, 'Dia bisa menendang kursiku, tak mengapa," jelas Gabriel.
"Semua orang di kabin first class baik padanya, menanyakan namanya, menunjukkan foto-foto di telepon mereka, membiarkannya duduk kapan pun dia mau. Para pramugari terus bertanya apakah membutuhkan sesuatu dan memastikan semua orang diurus," tambah dia
Tepat sebelum pergi, pramugari yang sedang tidak bertugas yang duduk di seberang mereka memberi Gabriel pelukan. Ada pula catatan tulisan tangan yang berisi pujian karena sabar mengurus Braysen.
"Anda dan keluarga Anda dicintai dan didukung. Jangan pernah biarkan siapa pun membuatmu merasa seolah-olah ulahnya adalah beban. Dia adalah berkah. Tuhan memberkati kesabaranmu, cintamu, dukunganmu dan kekuatanmu. Teruslah menjadi wanita super," kata dia membaca catatan itu.
Gabriel mengunggah foto catatan itu di Facebook bersama dengan foto Braysen di penerbangan. United Airlines mentweet sebagai tanggapannya, yakni menganggap penerbangannya itu adalah hal yang hebat.
"Kami senang bahwa kru kami dapat menjadikannya pengalaman yang menyenangkan. Kami sangat senang melihat bahwa kami memiliki penumpang yang penuh kasih dan mendukung Anda di atas kapal. Kami berharap dapat melihat Braysen lagi, segera!," kata maskapai.
Gabriel mengatakan putranya biasanya suka terbang, tapi penerbangan awal bulan ini adalah penerbangan panjang pertamanya. Keluarga itu sedang dalam perjalanan pulang dari San Diego, tempat mereka berlibur.
(msl/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!