Hati-hati! Gunung Rinjani Sudah Berstatus Waspada

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hati-hati! Gunung Rinjani Sudah Berstatus Waspada

Harianto Nukman - detikTravel
Sabtu, 21 Sep 2019 11:55 WIB
Foto: shutterstock
Lombok Timur - Aktivitas kegempaan di Gunung Rinjani berada pada level dua atau waspada. Pendaki dan pengunjung diingatkan agar berhati-hati.

Berdasarkan data penyusun laporan pos pengamatan Gunung Api Rinjani, Lalu Zulkarnain pada 20 September 2019 pukul 00.00-24.00 Wita, disebutkan terjadi 3 kali gempa dengan frekuensi rendah, 4 kali vulkanik dalam dan 3 kali tektonik lokal.

Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan pendaki atau wisatawan disarankan agar tidak beraktivitas dan berkemah di dalam area tubuh Gunung Barujari, termasuk di area lava baru dan seluruh area di dalam radius 1,5 km dari kawah Gunung Barujari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendakian diperbolehkan kecuali di seluruh bagian tubuh Gunung Barujari, karena material lava letusan masih bertemperatur tinggi dan tidak stabil, sehingga rawan untuk terjadi rockfall atau longsoran batu.

"Meskipun tidak dapat dipastikan, namun potensi letusan Gunung Rinjani masih ada," tulis Lalu Zulkarnain dalam laporannya, Sabtu (21/9/2019).

Pendaki yang beraktivitas di luar radius 1,5 km dari Gunung Barujari maupun masyarakat di sekitar Gunung Rinjani diharapkan untuk selalu menyiapkan masker, penutup hidung dan mulut serta pelindung mata agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan iritasi mata jika terjadi letusan abu.

Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani diharapkan untuk tetap tenang, namun tetap menjaga kewaspadaan, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Rinjani yang tidak jelas sumbernya.

Sementara itu, terpisah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) juga menyebut masih terjadi longsoran di beberapa titik jalur pendakian.

"Masih pak, terutama ke arah danau dan jalur Torean," ujarnya.

Kendati demikian, Sudiyono menyatakan dari data hasil tim survei, belum dilakukan analisis karena pihaknya masih berkonsentrasi dengan kegiatan konservasi di Hutan Pesugulan.

"Iya, tapi belum dibahas bersama, masih konsentrasi Pesugulan," ungkapnya.





(sym/sym)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads