Udara dingin langsung menyergap saat rombongan Biro Humas Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK) dan awak media termasuk detikcom mulai memasuki area Resort Cikaniki Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di hutan hujan terluas di Pulau Jawa ini kami berburu potensi wisata di zona pemanfaatan TNGHS. Dari hamparan seluas 87.699 hektar, zona pemanfaatan hanya mengambil luas 3 persen- 5 persen saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk zona rimba dijelaskan Juliyanti bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam tapi terbatas. Misalkan tidak boleh adanya pembangunan sarana kecuali untuk sarana pengelolaan.
"Lebih ke minat khusus, tidak untuk mass tourism," imbuhnya.
Baca juga: Teknologi Peninggalan BJ Habibie di Sukabumi |
Zona pemanfaatan menjadi salah satu aset yang menyetor pemasukan kepada negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sepanjang tahun 2018 saja TNGHS menerima PNBP sekitar Rp 2 milyar dari tiket masuk dan kegiatan lainnya.
Saat ini pemerintah memberikan peluang untuk invetastor membangun sektor wisata di zona pemanfaatan taman nasional. Alasannya kondisi saat ini pemerintah mempunyai keterbatasan anggaran untuk mengembangkan yang akhirnya investor bisa ikut masuk untuk mengelola.
"Dengan catatan investor yang melakukan pengembangan wisata harus memperhatikan azas kelestarian dan azas untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
![]() |
Era Back To Nature
Berstatus sebagai kawasan hutan hujan, TNGHS dihuni beragam jenis hayati, 700 jenis tumbuhan, 264 jenis burung serta tiga spesies kunci, Macan Tutul, Owa Jawa dan Elang Jawa. Di kawasan Halimun Salak khususnya di daerah Cikaniki pada era Marzuki Usman dibangun resort sekaligus pengukuhan kawasan TNGHS sebagai pusat konservasi keanekaragaman hayati dan ekowisata.
"Untuk kawasan resort di Cikaniki ini dibangun tahun 1996 sampai 2009 digunakan untuk penelitian, fungsinya untuk research base tourism alias wisata yang memang fokus kepada penelitian seperti Bird Watching, Raptor Watching juga ada Primata Watching lokasi ini kaya dengan lokasi-lokasi khusus kepada penelitian," kata Wardi Septiana, petugas Pengendali Ekosistem Hutan, Balai TNGHS.
![]() |
Ia menjelaskan tujuan dari Ekowisata atau ekotourism ada ekologi, ekonomi dan edukasi atau bagaimana mengembangkan sektor pariwisata yang berwawasan lingkungan. Tentu saja ini dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
"Jadi bagaimana pengunjung tidak sekedar datang bersenang-senang lalu pulang, tapi minimal bagaimana bisa merubah sikap mereka untuk ramah lingkungan atau ikut berpartisipasi menjaga kawasan konservasi," ucapnya.
"Potensi wisata di wilayah Cikaniki, ada Perkebunan Teh Malasari, Jamur fosfor atau Glowing Mushrom, Canopy Trail untuk wisata air ada Curug Macan dan Curug Kuda Paeh. Tren wisata saat ini back to nature kembali ke alam, ada pengunjung sengaja datang ke sini berbicara tentang kondisi udara Jakarta yang tidak sehat ketika sampai di sini mereka menikmati bahkan sampai menginap selama 3 hari," tandas dia.
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum