Dalam siaran pers dari Angkasa Pura II, Rabu (2/10/2019), situs riset penerbangan internasional dari Inggris OAG mengeluarkan daftar 'Top 50 International Megahub Index 2019'. Soekarno-Hatta berada di peringkat ke-16 sebagai bandara paling terkoneksi di dunia dengan nilai indeks 191.
Untuk urusan terminal low cost carrier (LCC), Bandara Soekarno Hatta juga masuk dalam daftar Top 10 Low-cost International Megahub Index 2019 tepatnya di posisi ke-8 dengan index 78.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkasa Pura II selalu berkomitmen menjaga dan meningkatkan konektivitas penerbangan rute internasional di Soekarno-Hatta, dan pada tahun ini Soekarno Hatta tercatat sebagai salah satu bandara Megahub berdasarkan riset dari OAG," jelasnya.
BACA JUGA: Terminal 2F Soekarno-Hatta Dikukuhkan Sebagai Terminal LCC
Awaluddin menambahkan, tingginya peringkat Soekarno-Hatta di daftar Megahub dunia salah satunya didukung pertumbuhan pasar maskapai penerbangan berbiaya hemat (low-cost carrier/LCC) di Asia. Hal itu dinilai menjanjikan.
"Di Indonesia, pertumbuhan LCC didukung sektor pariwisata nasional yang juga berkembang dan menjanjikan dari aspek bisnis. Maskapai memiliki banyak opsi terkait destinasi selain Bali yang memang sudah dikenal dunia internasional," paparnya.
"Pertumbuhan pasar LCC di Asia mampu digarap dengan baik oleh Soekarno Hatta melalui LCC Terminal 2F," tambah Awaluddin.
Pertumbuhan pasar penerbangan hemat biaya di Soekarno-Hatta cukup menggembirakan setelah ada terminal khusus LCC yaitu LCC Terminal 2F . Pada Januari-September 2019 jumlah penumpang LCC di Soekarno-Hatta mencapai 3,16 juta penumpang atau naik 4% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan ucapan selamat untuk Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soekarno Hatta. Menurutnya, kehadiran LCCT sangat penting buat Indonesia.
"Sektor pariwisata Indonesia sedang berkembang. Lajunya sangat pesat. Oleh karena itu, kita membutuhkan aksesibilitas yang besar. Karena, kemajuan sebuah destinasi juga ditentukan akses," paparnya.
Untuk bisa memaksimalkan akses udara, mau tidak mau Indonesia membutuhkan terminal berbiaya murah atau LCCT.
"LCCT akan bersahabat dengan maskapai-maskapai berbiaya murah. Karena tidak akan memberatkan maskapai secara operasional. Dampaknya, wisatawan yang mereka bawa akan semakin bertambah. Strategi ini sudah banyak diterapkan negara lain. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada AP II yang selalu mendukung pariwisata. Termasuk menghadirkan LCCT," jelas Arief.
BACA JUGA: Catat! Ini Tarif Menginap di Hotel Kapsul Bandara Soekarno Hatta
Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B juga mengucapkan selamat kepada Angkasa Pura II atas masuknya Soekarno-Hatta ke daftar International Megahub Index 2019.
"Kemenhub mengapreasiasi Angkasa Pura II atas keberhasilan Soekarno Hatta ini," kata Budi Karya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!