Wisata cruise di luar negeri sudah jadi barang umum, tapi lain halnya dengan di Indonesia. Kontur geografis kepulauan Indonesia yang memiliki kedalaman beragam sering jadi tantangan bagi kapal cruise untuk bersandar. Tak paham medan, terumbu karang bisa jadi korban.
Birokrasi yang disebut sulit, seringkali juga menjadi alasan sulitnya kapal cruise masuk ke Indonesia. Hanya semua itu agaknya tak menjadi halangan bagi G-Tour, operator tour lokal yang berfokus pada pasar Inbound atau dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menginisiated, bahwa negara kita negara kepulauan adalah negara yang seksi sekali untuk pariwisata. Kata UNESCO, Raja Ampat adalah yang terbaik di dunia. Ini memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia negara kepulauan adalah destinasi terbaik di dunia," pungkas Ronald.
Baca juga: Tak Usah Ragu untuk Liburan ke Raja Ampat |
Lewat program Indonesia Archipelago, pihak G-Tour ingin mengajak traveler lokal hingga turis untuk bersama-sama menjelajahi kepulauan Indonesia yang indah. Di tahun 2020, proyek itu akan mereka wujudkan lewat sebuah kapal mini cruise berkapasitas kecil yang akan membawa traveler pelesir keliling Indonesia.
"Tahun 2020 kami akan melaunching mini cruise luxury 50 pax untuk di Raja Ampat. Ke mana aja? Indonesia cruise archipelago suatu hari kita akan buat melewati Sabang sampai Merauke. Kita sedang planning dari Jakarta, keliling satu bulan dan berakhir di Bali," ujar Ronald mantap.
Langkah pihak G-Tour itu pun terbilang beda dan menentang arus operator tour mayoritas yang seringkali menawarkan paket outbound atau wisata ke luar negeri yang lebih seksi. Namun, memajukan wisata dalam negeri justru jadi komitmen bagi pihak G-Tour.
"Kami tetap melayani tourism mau outbound inbound kami layani. Kami juga main pasar China, tapi kami fokuskan inbound. Ini adalah gairah pariwisata yang besar. Ini kami mulai dari Raja Ampat. Kami punya Bali, tapi kami mau mulai dari Raja Ampat," ungkap Ronald.
Lebih lanjut Ronald menjelaskan, bahwa pihak G-Tour berfokus pada pariwisata berbasis ekonomi, lingkungan hidup dan sosial budaya. Mulai dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, mengedukasi SDM akan pariwisata yang berkelanjutan, hingga pentingnya menjaga laut dari sampah plastik, adalah semangat yang dibawa pihak G-Tour.
Di malam peluncuran, turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Yohana Yembise, Gubernur Papua Barat, Dominus Mandacan dan Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati. Dari Kemenpar, turut hadir Staff Khusus Menteri Pariwisata Bidang Calender of Event, Esthy Reko Astuti serta jajaran Kemenpar dan Disparpora setempat.
(rdy/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum