Sinoeng Nugroho Rachmadi, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, mengatakan bahwa di tahun 2018 wisatawan asing terbanyak datang dari Prancis yaitu 16 persen dari total wisatawan mancanegara (wisman) sekitar 680.000 orang. Lalu diikuti, Belanda, Inggris, Jerman, dan China.
"Nah, negara-negara Timur Tengah ini jauh di bawah jumlahnya," kata Sinoeng, Selasa (22/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinoeng menyebut, wisman dari Iran dan Turki menyumbang wisatawan asing ke Jawa Tengah tahun 2018, namun persentasenya sangat kecil dengan persentase 0,8 persen dan 0,3 persen. Maka ia menyebut negara-negara Timur Tengah akan menjadi target promosi.
"Segmentasi dari sana masih rendah. Maka kita sering ikut event-event internasional di sana, ikut pameran-pameran untuk mempromosikan wisata. Dalam penyelenggaraan event di sini kita juga undang teman-teman dari Timur Tengah," ucapnya.
Sementara itu 4 besar destinasi di Jawa Tengah yang diminati wisatawan asing yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, candi Pawon dan Mendut, kemudian Kota Lama Lawang Sewu Semarang.
"Masih ada event-event yang akan diselenggarakan untuk menarik wisatawan mancanegara," ujarnya.
Baca juga: Candi Borobudur Perangi Kantong Plastik |
Dalam waktu dekat, Disporapar Jateng menggelar Borobudur Travel Mart and Expo (BTMX) 2019 di Semarang. Sinoeng menyebut dalam acara yang digelar 25 sampai 27 Oktober 2019 itu akan mempertemukan seller dan buyer dari berbagai daerah termasuk luar Jawa.
"Targetnya bisa menambah lama tinggal wisatawan di sini. Tercatat pada tahun 2018 rata-rata lama tinggal kisaran 1,3 hari, mudah-mudahan bisa 2 sampai 2,5 hari," katanya.
Borobudur, lanjut Sinoeng, menjadi prioritas pariwisata Indonesia untuk menjadi 'Bali Baru', sehingga ia berusaha meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Termasuk dengan mengembangkan wisata pendukung di sekitarnya seperti di Dieng, Sangiran, hingga mendanai desa yang berpotensi wisata.
(alg/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum