Cerita KSDA Bali Selamatkan Lumba-lumba dan Paus Terdampar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita KSDA Bali Selamatkan Lumba-lumba dan Paus Terdampar

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Jumat, 25 Okt 2019 18:20 WIB
Ilustrasi lumba-lumba (Foto: iStock)
Denpasar - Lumba-lumba dan paus merupakan mamalia laut yang kerap dijumpai di perairan Bali. Tak jarang karena arus ombak mamalia ini terdampar dan butuh dievakuasi.

Hingga Agustus lalu, setidaknya sudah ada enam lumba-lumba terdampar di area pantai Pulau Dewata. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali pun turun tangan melakukan evakuasi.

"Kalau laporan yang terdampar di laut ada juga, cuma sebagian besar kita dorong, kita kembalikan ke laut nggak kita ambil. Lumba-lumba yang bisa kita kembalikan ke laut sampai Agustus kemarin ada 6 ekor dari berbagai pantai di Bali, Buleleng, Bali selatan, Gianyar," kata Kasi Wilayah I BKSDA Bali Sumarsono ketika dihubungi via telepon, Jumat (25/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Sumarsono mengatakan bahwa untuk beberapa titik, pihaknya juga melibatkan masyarakat untuk membantu proses evakuasi. "Kalau deket Denpasar, Badung, Tabanan kita ada tim. Kalau di luar itu seperti Singaraja kita dibantu warga dan balawista," terangnya.

Selama ini, kata Sumarsono, banyak lumba-lumba yang berhasil dievakuasi ke lautan lepas. Hanya saja untuk paus, jarang mereka bisa kembali ke laut dan akhirnya mati.

"Banyak yang selamat, tapi ada juga yang mati, yang mati biasanya paus kita agak susah karena ukurannya besar. Kadang kita dorong juga kembali lagi, kita angkat juga berat, kadang kita dorong kembali lagi karena sonarnya rusak," jelasnya.

Sementara itu, dia mengatakan baru kali ini pihaknya mengevakuasi empat lumba-lumba dari hotel. Pihaknya pun menyelidiki adanya dugaan kelalaian dalam kasus lumba-lumba di Hotel Melka. "Untuk kasus yang seperti Melka ini baru Melka saja," terangnya.




Evakuasi lumba-lumba ini bermula dari temuan lumba-lumba atraksi mati di hotel Melka, Lovina, Buleleng, Sabtu (3/8). Saat itu dua lumba-lumba sudah cukup fit untuk langsung bisa dievakuasi saat itu juga, sementara dua lumba-lumba lainnya butuh waktu agar fit untuk siap diselamatkan -- yang mana terjadi awal Oktober ini.

Muncul dugaan kelalaian setelah melihat kondisi lumba-lumba tersebut. Dewa memiliki banyak luka di bagian perut sementara Johny mengalami kebutaan padahal hotel tersebut mengantongi izin sebagai lembaga konservasi itu.

Selain lumba-lumba, petugas juga mengevakuasi sejumlah satwa dari hotel tersebut seperti 3 buaya muara, 2 lutung, 2 nuri bayan, 1 nuri kepala hitam, dan 1 kakatua jambul kuning. Buaya muara tersebut kini sudah dititipkan di Bali Safari, sementara binatang lainnya dititipkan di Bali Zoo.





(ams/krs)

Hide Ads