Hal itu dikatakan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir terkait kejuaraan paralayang taraf internasional yang mempertandingkan nomor Accuracy di venue Kampung Toga dan Cross Country di Batudua, dan sudah berlangsung sejak 22 Oktober 2019 tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari segi seni budaya tentu tercapai dengan penampilan yang sudah dikita suguhkan saat pembukaan dan festival tadi pagi," kata Dony kepada detikcom di Gedung Negara Sumedang, Minggu (27/10/2019).
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. (Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom) |
Ia menuturkan, promosi pariwisata yang ingin dioptimalkan Pemkab Sumedang juga terwujud lewat event tersebut. Beragam destinasi paralayang dan wisata terangkat melalui promosi wisatawan di media sosial.
"Event ini tentu terhadap promosi wisata ini berdampak, (destinasi paralayang dan wisata) menyebar ke mana-mana lewat media sosial. Promosi tempat wisata secara menyeluruh. Apalagi kita ingin menjadikan spot paralayang kelas dunia," ungkap dia.
Menurutnya, event ini juga memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. Kehadiran wisatawan membuat hotel, rumah makan, tempat sovenir dan produk-produk kuliner Sumedang diserbu pembeli.
"Peningkatan ekonomi ini jelas ada. Semuanya penuh kan dengan wisatawan. Masalah perputaran uangnya kita harus hitung-hitung dulu," ujar Dony.
(mud/krs)












































Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. (Foto: Mukhlis Dinillah/detikcom)
Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk