Dikisahkan Mirror, hal itu menimpa Vicki Grant yang melancong ke Altinkum, Turki bersama keluarganya. Rombongan ini terdiri dari tujuh orang, termasuk Vicki. Sebuah resor bintang empat jadi pilihan untuk tempat penginapan. Perjalanan tersebut sudah dipesan Vicki sedari bulan Mei dari situs Onthebeach.co.uk.
"Kami tiba di hotel pagi hari beberapa jam lebih awal, untuk mendapatinya tutup. Benar-benar sukar dipercaya," kata Vicki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Taksi kami menepi ke hotel dan ditemui petugas keamanan yang bicara ke supir kami. Ia kemudian balik ke mobil dan membawa kami ke bagian belakang, yang awalnya kami duga sebagai pintu masuk lain menuju hotel."
"Kelihatannya memang bagian dari resor yang sama tapi faktanya hotel yang sama sekali terpisah," tuturnya.
Vicki dan keluarga kemudian mendapat bahwa hotel tempat mereka dipindahkan ini sama sekali jauh dari perkiraan, bahkan bagaikan mimpi buruk buat mereka.
"Kami masuk ke kamar dan dalamnya benar-benar jorok. Aku bahkan tidak tega membiarkan anjing liar tidur di kamar itu. Baunya seperti air kencing kucing, dan ada jamur dan lubang di mana-mana," ucapnya.
"Ada bagan listrik yang copot dan kabel berserakan di lantai, yang bisa sangat berbahaya buat si kecil. Kasurnya kotor dengan noda di mana-mana. Tirainya terjuntai copot, dan piring dan gelas kotor tertinggal di kamar. AC-nya juga tak berfungsi."
"Ada baju kotor di luar kamar kami, yang kelihatannya sudah dipakai untuk membersihkan dan mengepel lantai, lalu ditinggalkan begitu saja," ujarnya menuturkan.
Situasi makin buruk karena Vicki salah satu anaknya memiliki autisme dan mulai merengek. Sebelum perjalanan, ia sebenarnya sudah mempersiapkan putranya itu menghadapi perubahan lingkungan dengan memperlihatkan gambar brosur hotel. Semua buyar karena hotel itu tutup sehingga harus pindah ke hotel lain.
Dari informasi yang diterima Vicki dari turis Inggris lain, tamu dari hotel yang mereka tuju memang sudah dipindahkan ke hotel lain. Hotel tujuan mereka sudah tutup karena kurangnya tamu di sana. "Semuanya dipindahkan ke hotel yang lebih kecil."
![]() |
Yang dipermasalahkan Vicki kemudian adalah mengapa biro perjalanannya tidak memberikan informasi lanjutan secara terperinci mengenai akomodasi pilihannya tersebut.
"Kami merasa dirampok. Kami tak membayar untuk tinggal di hotel ini. Benar-benar memalukan. Ini mestinya jadi momenku merayakan ulang tahun dan semuanya kini kacau," sebutnya.
Juru bicara pihak biro perjalanan itu sendiri menyatakan bahwa tidak ada pemberitahuan dari pihak hotel mengenai penutupan. Padahal jika itu terjadi, mereka akan bisa mengantisipasi lebih dulu. Setelah mengetahui situasinya, mereka juga mengaku sudah berusaha mengontak Vicki usai dipindahkan ke hotel baru tapi tak ada respons terhadap telepon, SMS, dan email yang mereka kirim.
(krs/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum