Supardi (47), warga lokal Pulau Kundur menerima CSR dari PLN berupa bibit durian musang king. Sayang, waktu tim detikcom ke kebunnya belum waktunya durian ini berbuah dan kami hanya melihat pembibitannya saja.
"Biasanya kami kirim ke Batam. Durian musang king itu per kilonya dihargai Rp 200 ribu jika dari kebun dan itungan timbangan per kilonya itu dari kulitnya juga," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Supardi, dari pembibitan atau berumur berapa bulan, durian musang king akan berbunga di tahun kedua atau ketiga. PLN sendiri membagikan 300 pohon durian musang king dan ditanam di lahan seluas 2 hektar.
"Saya sendiri berkecimpung di produk sayur sudah 14 tahun ke belakang dan dipercayakan PLN pohon durian ini. Terus ini saya tanam bersama kacang panjang, timun, cabai, dan lain-lain," jelas dia.
Dalam catatan detikcom, Pulau Kundur adalah nama salah satu pulau yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau. Suku Melayu mendominasi sebagian besar penduduknya. Jadi, jangan aneh kalau penduduk di Pulau Kundur menggunakan bahasa yang tak jauh berbeda dengan Negeri Jiran Malaysia.
Pulau Kundur sangat terkenal dengan buah duriannya yang khas dan dikenal dengan nama Durian Tanjung Batu. Seperti namanya, buah yang satu ini banyak terdapat di Tanjung Batu yang merupakan pusat kota Pulau Kundur.
Jika sudah datang musimnya maka orang pun berbondong-bondong untuk mencicipinya. Para produsen Durian Tanjung Batu juga mengirim dan menjualnya ke kota-kota terdekat, seperti Batam, Karimun, dan Tanjungpinang.
Selain terkenal dengan duriannya, Pulau Kundur juga dikenal sebagai penghasil timah. Pengolahan timah terletak di Daerah Prayun. Jarak antara Tanjung Batu dengan Prayun dapat ditempuh selama lebih kurang satu setengah jam perjalanan.
Setiap minggu kapal-kapal pengangkut timah pulang pergi ke Pulau Bangka yang juga merupakan salah satu penghasil timah terbesar. Kesamaan antara Pulau Kundur dengan Pulau Bangka tidak hanya pada segi sebagai penghasil timah saja, tetapi juga dari segi lanskap kotanya dengan pantai dipenuhi bebatuan granit besar.
Selain bersebelahan dengan Malaysia, Pulau Kundur juga berbatasan dengan Singapura. Jaraknya dapat ditempuh lebih kurang satu setengah jam perjalanan menggunakan ferry. Walaupun, tak semegah Pulau Batam beberapa pelancong dari Negeri Singa tersebut juga sering menyinggahi pulau ini.
Kedekatan dengan kedua negara tersebut cukup memengaruhi kondisi Pulau Kundur. Merek-merek makanan yang dikirim dari dua negara tersebut hingga siaran-siaran televisinya banyak menghiasi layar kaca di setiap rumah penduduk Pulau Kundur.
Jika, penduduk di Pulau Jawa hanya bisa menikmati kartun Doraemon dalam Bahasa Indonesia, masyarakat Pulau Kundur dapat menikmati kartun Jepang tersebut dalam tiga versi bahasa. Ada Bahasa Melayu yang ditayangkan salah satu stasiun televisi Malaysia dan Bahasa Mandarin yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi Singapura.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!