Jakarta kini bukan Jakarta yang dulu. Ungkapan itu mungkin cocok untuk menggambarkan wajah kota metropolitan yang menjadi rumah dari banyak orang untuk mengadu nasib.
Jakarta yang dulu disesaki kemacetan di mana-mana, perlahan mulai cair. Trotoar untuk pejalan kaki pun kian lebar, begitu juga dengan budaya berpindah para penggunanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"MRT ini ada 3 mandat. Kalau di luar cuma operate saja, cuma di MRT Jakarta ini agak unik. Satu kita ditugaskan untuk infrastruktr development, operation dan maintenance. Kita juga diminta jadi pengembang Transit Oriented Development (TOD), nantinya kita bikin stasiun komersial," ujar Operation and Maintenance Director MRT Jakarta, Muhammad Effendi dalam acara presentasi 'MRT Jakarta: Creating Collaboration to Become World Class,' di Gedung C, Depo MRT Jakarta Lebak Bulus, Jumat kemarin (15/11/2019).
![]() |
"Dampaknya MRT buat Pemda, mereka pajak pasti naik NJOP naik. Setahun penda 240 T, proyeksi dari 13 stasiun," ujar Effendi.
Hanya yang lebih terasa, sektor pariwisata pun kian menggeliat di sekitar area yang dilewati oleh MRT Jakarta. Tengoklah area Blok M yang mulai berdenyut kembali, area Cipete yang kian disesaki oleh kafe kekinian, hingga Dukuh Atas yang menjadi hub hingga panggung banyak komunitas.
![]() |
"Wajah baru Jakarta dengan kehadiran MRT sangat mendukung sekali bagi perkembangan pariwisata Jakarta. Kemudahan aksesbilitas bagi wisatawan akan memberikan kemudahan dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi destinasi-destinasi sesuai tujuannya. Di samping itu, keberadaan MRT itu sendiri menjadi objek wisata tersendiri. Banyak wisatawan nusantara yang datang ke Jakarta untuk mencoba merasakan moda transportasi tersebut," ujar Ali.
BACA JUGA: Singapura yang Nyaman Tanpa Jurus Instan |
Namun, perubahan yang paling terasa adalah budaya masyarakat Indonesia dalam memakai moda transportasi. Kini semua orang dari berbagai kalangan bisa menikmati wajah baru Jakarta tanpa terkecuali.
"Kita mengubah orang dari culture lama ke culture baru, sekarang orang mulai suka naik MRT. Orang mulai suka jalan. Orang yang tadinya pakai kursi roda bisa jalan," tutup Effendi.
Pelan tapi pasti, Jakarta dan masyarakatnya mulai berubah menuju arah yang lebih baik. Pasti bisa.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol