"Ke depan di era digital ini, cara menargetkan turis adalah lewat pola behavior mereka," kata Wishnutama kepada detikcom lewat sambungan telepon, Kamis (21/11/2019).
Menurutnya, selama ini promosi pariwisata dilakukan secara konvensional melalui iklan-iklan billboard. Tentu, targetnya adalah masif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Mengapa Jokowi Tak Targetkan Jumlah Kunjungan Turis, Wishnutama?
Melalui teknologi, Wishnutama berujar akan mudah menentukan behavior turis di Indonesia. Turis dari negara A misalnya suka ke gunung, maka nanti promosi yang diberikan adalah gunung-gunung cantik di Indonesia dan dapat dihitung berapa jumlah turis yang datang.
"Atau misal begini, turis China suka ke pantai, maka nanti kita promosikan itu. Melalui digital platform kini mudah kok mengenali behavior turis," tuturnya.
"Kita tentukan potensi daerahnya apa, maka kita targetkan turisnya," lanjut Wishnutama.
Wishnutama (dok Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif) |
BACA JUGA: Wishnutama Tak Mau Masyarakat Cuma Nonton Turis
Menurut Wishnutama, Indonesia punya ragam potensi wisata. Beda daerah, beda pula keindahan dan keberagamannya.
"Indonesia itu luas, punya keunikan masing-masing dan target market yang beda-beda. Ada daerah yang bagus buat shopping, wisata pantai, budaya, sport tourism, dan lainnya," tutupnya.
(aff/krs)













































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi