"Pariwisata itu melibatkan masyarakat dan masyarakat sendiri yang langsung merasakannya," ujar Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Manado, Jumat (29/11/2019) kemarin pada awak media atas undangan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca juga: Karena Sulawesi Utara Tak Hanya Bunaken |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begini, kalau turis datang pakai operator tur, pasti uangnya habis untuk operator turnya saja. Dari sewa mobil sampai beli oleh-oleh, semua punya operator turnya itu," terang Steven.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw (Afif Farhan/detikcom) |
"Jadi yang dimaksud '2-2', setelah 2 hari ikut operator tur, 2 hari berikutnya turis acara bebas. Mereka bisa sewa mobil sama warga, beli makan di restoran, dan lainnya. 2 Hari acara bebas itu, uang turis langsung dirasakan warga," tambahnya.
Baca juga: Turis China Begitu Suka ke Sulawesi Utara |
Wisatawan di Likupang (Afif Farhan/detikcom) |
Menurut Steven, hal itu sudah dilakukan dan dimonitoring langsung oleh pihak Pemprov Sulawesi Selatan. Dinilai sudah efektif berjalan.
"Rata-rata turis datang ke Sulawesi Utara spending-nya Rp 15 juta. Uang itu dirasakan langsung oleh masyarakat," tutupnya.
(sym/aff)














































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo