Gusti Kanjeng Ratu Hayu, anak dari Sultan Hamengkubuwono X memposting sebuah video di akun Twitternya, Senin (16/12/2019). Dalam video tersebut terlihat sebuah unit pameran di Karaton Yogyakarta.
Pameran tersebut berisi empat buah kursi kayu atau pelenggahan dan sebuah meja marmer kecil. Di dekat kursi tertulis peringatan untuk tidak naik atau menyentuh barang-barang pameran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari video yang unggah, lapisan marmer dari meja jatuh sampai ke bawah kursi. Kemudian salah satu kaki meja patah.
Geram dengan pengunjung nakal, GKR hanya meng-tweet dengan pesan singkat.
"Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran. Tapi untuk menghadapi jenis orang butuh konten, tapi ndak bisa baca gini gimana?
Ada yg mau duduk di pelenggahan dr HB VIII dan selfi, sukses nyamplak meja marmer," cuit GKR Hayu.
GKR Hayu kemudian memposting kembali kelanjutan kasus ini. Katanya pelaku sudah menyatakan akan mengganti kerusakan benda pameran. GKR Hayu pun tidak memposting nama dari pelaku untuk menjaga nama baik bersama.
Video berdurasi 30 detik ini telah ditonton sampai 76,8 ribu kali. Sudah ada 2,9 ribu retweets dan 2 ribu likes.
Untuk traveler yang hobi main ke museum atau pameran, coba perhatikan tanda yang tertera di dekat benda. Jangan pegang benda-benda yang dilarang hanya demi konten ya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum