Sebagaimana dikabarkan Reuters, Otoritas Bandara Hong Kong melayani lebih dari lima juta penumpang pada tahun 2019. Jumlah ini turun 16,2 persen dari tahun sebelumnya. Ini berarti penurunan tersebut menjadi yang terparah dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun terakhir. Hal ini mereka sampaikan melalui data resmi bandara per November 2019 yang dirilis pada Senin (16/12/2019).
Sementara itu, menurut data dari Departemen Penerbangan Sipil, bandara ini mengalami penurunan terbesar sejak Juni 2009 yaitu sebesar 18,7 persen. Mereka juga menunjukkan adanya penurunan lebih dari 12 persen dalam jangka waktu tiga bulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penurunan jumlah penumpang ini dikaitkan dengan bergejolaknya demonstrasi yang disertai kekerasan di Hong Kong sejak Juni lalu. Bandara ini juga sempat berhenti beroperasi ketika demonstran menduduki bandara selama beberapa hari di bulan Agustus.
Demonstrasi ini juga akhirnya membuat maskapai mengurangi jadwal sampai menghapuskan penerbangan ke Hong Kong. Maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, SpiceJet, Air Asia, Jeju Air, hingga Cebu Air. Kebijakan ini berlaku dalam kurun waktu yang beragam, mulai dari bulan Desember hingga Januari 2020 mendatang.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol